IDStar – Shadow IT atau kondisi penggunaan aplikasi dan perangkat di luar sistem perusahaan tanpa persetujuan IT, jadi salah satu ancaman yang perlu diperhatikan.
Sebab hal ini dapat menimbulkan risiko keamanan, kepatuhan, dan biaya yang membengkak bagi bisnis.
Apa itu Shadow IT?
Secara umum, Shadow IT mengacu pada penggunaan software atau aplikasi SaaS atau perangkat yang tidak terotorisasi dari tim IT perusahaan.
Ini sering terjadi akibat internal IT dianggap kurang fleksibel atau lambat dalam memenuhi kebutuhan operasional karyawan.
Jika tidak dikelola dengan baik, Shadow IT dapat menyebabkan kebocoran data, dan mengancam keamanan siber.
Dampak Shadow IT bagi Perusahaan
Tanpa kontrol yang tepat, Shadow IT dapat menimbulkan berbagai risiko, seperti
1. Keamanan data yang terancam
Aplikasi yang tidak dikelola dengan tepat dapat menjadi celah bagi kebocoran atau pencurian data.
2. Masalah regulasi
Penggunaan perangkat lunak (software) tanpa otorisasi dapat melanggar kepatuhan GPDR atau ISO 27001.
3. Masalah integrasi sistem
Software yang statusnya tidak resmi, sering kali menimbulkan ketidaksesuaian data dan gangguan operasional.
4. Biaya yang tak terkontrol
Penggunaan aplikasi SaaS tanpa pengawasan dapat menimbulkan pengeluaran tak terduga yang mempengaruhi operasional bisnis.
Bagaimana Mengatasi Shadow IT?
Untuk mengurangi dampak negatif Shadow IT, perusahaan perlu menerapkan strategi yang tepat:
1. Meningkatkan Kesadaran Karyawan
Edukasi mengenai risiko dan kebijakan IT sangat penting agar karyawan memahami konsekuensi dari penggunaan aplikasi tanpa izin.
Sosialisasi berkala dan pelatihan dapat membantu membentuk budaya kerja yang lebih disiplin terhadap kebijakan IT.
2. Menggunakan SaaS & IT Asset Management
Solusi seperti SaaS Management dari Josys IDstar dapat membantu perusahaan mendeteksi dan mengelola aplikasi serta perangkat yang digunakan oleh karyawan.
Dengan pemantauan yang lebih baik, perusahaan dapat mengurangi risiko keamanan dan meningkatkan efisiensi operasional.
3. Menerapkan Kebijakan IT yang Lebih Fleksibel
Karyawan sering menggunakan Shadow IT karena merasa alat resmi yang disediakan kurang memadai.
Dengan menawarkan aplikasi dan perangkat yang lebih user-friendly serta sesuai kebutuhan, perusahaan dapat mengurangi keinginan karyawan untuk mencari solusi di luar kebijakan IT.
4. Monitoring & Kontrol IT yang Lebih Baik
Menggunakan platform manajemen SaaS memungkinkan perusahaan untuk mendeteksi dan mengontrol aplikasi yang digunakan di luar sistem resmi.
Dengan pemantauan real-time, perusahaan dapat segera mengambil tindakan jika ada penggunaan aplikasi yang mencurigakan.
5. Otomatisasi Manajemen IT
IDstar dapat membantu perusahaan mengelola IT dengan lebih efisien melalui solusi automation.
Dengan mengotomatisasi proses pemantauan, pengelolaan perangkat, dan kontrol akses, perusahaan dapat memastikan keamanan tanpa memperlambat produktivitas karyawan.
Mengapa Memilih Josys untuk Manajemen SaaS Anda?
Berikut beberapa alasan yang patut kamu pertimbangkan untuk menggunakan layanan management SaaS Josys.
1. Visibilitas 360 Derajat atas Aplikasi SaaS
Josys memungkinkan Anda untuk mengintegrasikan dan mengelola lebih dari 200 aplikasi SaaS dalam satu dashboard. Dengan demikian, Anda dapat memantau penggunaan, mengidentifikasi aplikasi yang kurang dimanfaatkan, dan mengoptimalkan lisensi yang ada.
2. Manajemen Perangkat Terintegrasi
Selain aplikasi, Josys juga menyediakan fitur untuk melacak dan mengontrol semua perangkat IT Anda secara real-time. Ini memastikan bahwa setiap perangkat yang digunakan dalam organisasi terpantau dengan baik, mengurangi risiko kehilangan data atau perangkat.
3. Keamanan Proaktif terhadap SaaS
Josys membantu melindungi organisasi Anda dari penggunaan aplikasi tanpa izin (Shadow IT) dan mengelola hak akses dengan lebih efektif. Dengan fitur ini, Anda dapat memastikan bahwa hanya aplikasi yang disetujui yang digunakan, serta mengontrol siapa saja yang memiliki akses ke data sensitif.
4. Optimasi Biaya dan Lisensi SaaS
Dengan menganalisis penggunaan aplikasi, Josys membantu Anda mengidentifikasi lisensi yang tidak terpakai atau kurang dimanfaatkan. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengalokasikan ulang atau membatalkan lisensi yang tidak diperlukan, sehingga menghemat biaya operasional.