Dalam proses web development, tugas untuk memastikan semua logika halaman web terintegrasi sempurna dengan server adalah bagian dari back end developer job description. IT Developer ini bertanggung jawab di sisi server, menghabiskan sepanjang hari mengutak-atik kode pemrograman yang berbeda dan bervariasi dalam bahasa program seperti PHP, Java atau .Net.
Agar sukses berkarir sebagai back end web developer wajib menguasai skill Coding, pengetahuan algoritma, dan friendly dengan berbagai programming tools. Tidak semua karir back end web developer membutuhkan keahlian yang sama, tetapi ada beberapa keterampilan dasar yang setidaknya harus Anda ketahui.
Back End Developer semakin diminati sejak era industri 4.0 saat kompetisi bisnis menggunakan platform digital semakin meningkat, perusahaan seperti Google dan Apple menggaji IT Developer ini dengan bayaran sangat mahal untuk memastikan job description berfungsi sesuai standar back end development.
Berikut adalah back end developer job description yang wajib Anda ketahui untuk berkarir sebagai back end developer:
Daftar isi
Toggle1. Back End Developer Job Description Wajib Menguasai Bahasa Program
Untuk menjadi back end developer handal, seorang IT Developer perlu menguasai bahasa khusus, dalam hal ini yaitu bahasa program.
Bahasa program adalah bagaimana back end web developer berkomunikasi dengan komputer untuk mengeksekusi instruksi dan mengimplementasikan algoritma. Banyak output yang Anda inginkan sebagai back end web developer harus melalui penggunaan bahasa Coding, dan ada beberapa bahasa yang berguna untuk dipelajari. Tiga yang paling umum adalah Java, Python, dan PHP.
Bahasa Program Java
Java adalah bahasa pemrograman tujuan umum yang digunakan oleh back end web developer untuk pengembangan aplikasi dan merupakan dasar dari program Back End Development yang dipelopori Bloom Institute of Technology (sebelumnya dikenal sebagai Lambda School). Java adalah salah satu bahasa Coding yang paling penting untuk dikuasai sebagai back end developer. Bahasa program Java adalah konsep dasar untuk back end development di perusahaan seperti Amazon, Uber, dan Netflix.
Java digunakan untuk membuat aplikasi komplit yang berjalan pada satu komputer atau yang dapat didistribusikan di antara jaringan server dan klien. Bahasa program Java juga dapat digunakan untuk membangun modul aplikasi kecil untuk halaman website. Java mengotomatiskan garbage collection dan memory management, dan memungkinkan pengguna untuk memodifikasi program dengan aman saat sedang berjalan.
Python
Python telah menjadi salah satu bahasa program paling populer di dunia dalam beberapa tahun terakhir, banyak digunakan oleh back end developer karena relatif mudah digunakan dan dibaca, kesederhanaan sintaks Python memungkinkan pengguna untuk bekerja lebih mudah dengan sistem yang rumit, dan memudahkan IT Developer yang berbeda yang bekerja pada proyek yang sama untuk berkomunikasi satu sama lain.
Python juga mendukung berbagai gaya pemrograman, termasuk gaya prosedural, berorientasi objek, dan fungsional, yang menjadikannya salah satu bahasa Coding untuk back end development yang serbaguna. Ini juga memiliki visualisasi data yang luar biasa, yang memberikan laporan yang jelas dan mudah dipahami oleh pengguna. Seperti Java, sintaksnya mudah dipelajari.
PHP
PHP, bahasa program yang digunakan oleh 79% dari semua website yang mendukung beberapa platform digital utama seperti WordPress dan Facebook. Tidak seperti Python dan Java, PHP (atau Hypertext Preprocessor) adalah bahasa skrip, yang mengotomatiskan back end developer job description. PHP menginterpretasikan instruksi pemrograman (antara lain) untuk mengotomatisasi proses rutin dan meningkatkan kinerja aplikasi.
Sebagai back end web developer, Anda harus menguasai beberapa bahasa dan menguasai setidaknya satu bahasa Coding. Kami merekomendasikan program Back End Development kami di Java karena Java adalah bahasa back end yang paling umum digunakan untuk proyek skala besar.
2. Back End Developer Job Description Selanjutnya Menguasai Framework
Setelah Anda memilih bahasa program, Anda harus membiasakan diri dengan Framework yang terkait dengan bahasa Coding itu. Web Framework dirancang untuk mendukung proyek web development. Ini pada dasarnya memberikan landasan di mana back end web developer dapat membangun program tertentu menggunakan bahasa pilihan mereka.
Jika bahasa Coding pilihan Anda adalah Java, Anda dapat menggunakan Spring atau Micronaut. Jika bahasa pilihan Anda adalah Python, Anda dapat menggunakan Django atau Flask sebagai Framework.
3. Pengetahuan Back End Developer Tentang Data Structures dan Algorithms
Back End Development didukung oleh data, dan sebagai back end web developer wajib memiliki pemahaman dasar tentang proses, struktur, dan algoritma yang digunakan untuk mengimplementasikan dan menampilkan data tersebut. Beberapa di antaranya termasuk pencarian linier dan biner, implementasi hashcode, data sorting, stacks, queue, dan list.
Data Structures adalah cara mengumpulkan dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kita dapat melakukan operasi pada data ini dengan cara yang efektif. Bedanya dengan algoritma yaitu seperangkat instruksi atau logika yang terbatas, ditulis dalam rangka, untuk menyelesaikan tugas tertentu yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Back End Developer Job Description Familiar Dengan Server
Back End Development adalah semua pengembangan sisi server, yang membuat pengetahuan tentang server wajib untuk mendukung suksesnya proses back end developer job description. Server adalah komputer atau sistem yang menyediakan data, sumber daya, dan layanan seperti penyimpanan file, keamanan, dan basis data, ke komputer atau klien lain melalui jaringan. Beberapa server yang paling populer adalah Apache, NGINX, dan Microsoft. Sebagian besar server ini mendukung sistem operasi Linux, jadi mengetahui dasar-dasar Linux juga sangat membantu.
5. API Mendukung Keberhasilan Back End Developer Job Description
API telah menjadi aspek yang semakin penting dalam proses back end development. API (Application Programming Interface) adalah antarmuka yang memungkinkan aplikasi yang berbeda untuk terhubung dan/atau berkomunikasi satu sama lain. Saat Anda menggunakan ponsel untuk order sesuatu dari Amazon, misalnya, Anda sebenarnya terhubung ke Amazon menggunakan API. API memainkan peran penting dalam pembuatan arsitektur sisi server, terkadang menggantikan bahasa program yang lebih kompleks dan rumit untuk memungkinkan perangkat lunak berkomunikasi.