Manual Testing Vs Automation Testing, Cari Tahu Bedanya

testing manual vs automation testing

IDstar – Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, pengujian memegang peranan vital untuk menjamin kualitas dan keandalan aplikasi. Terdapat dua metode pengujian utama yang digunakan oleh para profesional di bidang ini, yaitu pengujian secara manual (manual testing) dan pengujian secara otomatis (automation testing).

Kedua metode ini memiliki karakteristik, kelebihan, serta kekurangan masing-masing yang membuatnya unik dan cocok untuk situasi tertentu.

Artikel ini akan membahas secara tuntas tentang definisi serta perbedaan antara manual testing dan automation testing. Baca artikelnya lebih lanjut.

Butuh software tester automation? Diskusikan dengan kami kebutuhan bisnismu dan Kami akan memberikan solusi serta services yang cocok untuk bisnis Anda

Aspek Manual Testing Automation Testing
Definisi Proses pengujian perangkat lunak secara manual oleh seorang tester untuk menemukan kecacatan. Penggunaan alat dan skrip untuk secara otomatis menjalankan test case pada perangkat lunak untuk menemukan kecacatan.
Keuntungan – Lebih baik untuk mendeteksi masalah UI/UX.
– Lebih fleksibel dalam menangani perubahan skenario pengujian.
– Memungkinkan evaluasi subjektif yang lebih mendalam.
– Lebih cepat dan efisien untuk pengujian berulang.
– Mengurangi waktu dan biaya pengujian jangka panjang.
– Meningkatkan cakupan pengujian dan konsistensi.
Kekurangan – Memakan waktu dan sumber daya lebih banyak.
– Dapat menghasilkan inkonsistensi karena faktor manusia.
– Biaya awal tinggi untuk pengaturan dan pemeliharaan.
– Kurang efektif untuk skenario pengujian yang membutuhkan penilaian manusia.
Situasi Penggunaan Ideal – Pengujian eksplorasi dan ad-hoc.
– Pengujian usability dan pengalaman pengguna.
– Saat skenario pengujian sering berubah.
– Pengujian regresi yang berulang.
– Pengujian beban dan kinerja.
– Saat aplikasi stabil dan skenario pengujian tidak sering berubah.
Alat – Tidak memerlukan alat khusus, tetapi dapat menggunakan alat manajemen test case seperti TestRail. – Selenium, QTP, TestComplete, dan lainnya untuk otomatisasi skrip pengujian.
Biaya – Biaya awal lebih rendah, tetapi mungkin lebih mahal dalam jangka panjang karena intensitas tenaga kerja. – Biaya awal dan pengaturan lebih tinggi, tetapi dapat mengurangi biaya operasional jangka panjang.
Keterampilan Tester – Memerlukan keterampilan analitis yang kuat dan detail orientasi. – Memerlukan keterampilan pemrograman dan pemahaman tentang alat otomatisasi.

Perbedaan Manual Testing vs Automation Testing

perbedaan testing manual vs automation testing

Manual testing adalah proses di mana seorang QA tester secara manual menjalankan test case tanpa bantuan alat otomatisasi untuk mencari kecacatan atau bugs dalam aplikasi.

Proses ini melibatkan aktivitas seperti mengklik tombol, mengetik data, dan menggunakan fitur aplikasi untuk memverifikasi perilaku dan fungsi sesuai dengan yang diharapkan.

Pendekatan ini memungkinkan tester untuk merasakan pengalaman pengguna secara langsung, memberikan umpan balik yang berharga mengenai aspek usability dan desain antarmuka pengguna.

Di sisi lain, pengujian otomatis melibatkan penggunaan alat dan skrip khusus untuk secara otomatis menjalankan test case.

Metode ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengujian dengan menjalankan sejumlah besar test dalam waktu yang lebih singkat, yang secara manual mungkin memerlukan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari.

Pengujian otomatis sangat efektif untuk pengujian regresi, di mana perlu dilakukan validasi bahwa perubahan baru tidak memengaruhi fitur yang sudah ada sebelumnya.

Baca juga: 10 Manfaat Menerapkan Data Entry Otomatis untuk Bisnis

Kelebihan Menggunakan Manual Testing vs Automation Testing

kelebihan testing manual vs automation testing

Keuntungan Testing Manual

Pengujian manual memiliki kelebihan dalam hal fleksibilitas dan kemampuan adaptasi. Tester dapat dengan mudah mengubah jalur pengujian berdasarkan hasil dan observasi yang diperoleh selama sesi pengujian.

Metode ini juga sangat bagus dalam menguji aspek visual aplikasi, seperti tata letak, warna, dan font, yang mungkin tidak dapat diidentifikasi dengan baik oleh alat otomatisasi.

Selain itu, pengujian manual memungkinkan identifikasi masalah usability yang hanya dapat dirasakan oleh manusia.

Keuntungan Testing Otomatis

Dibandingkan testing manual, keuntungan utama dari pengujian otomatis terletak pada kemampuannya untuk menjalankan test secara cepat dan konsisten. Namun, dibutuhkan sebuah tools otomatisasi khusus untuk bisa menjalankan hal ini.

Tools otomatisasi dapat menjalankan ratusan atau bahkan ribuan test dalam waktu yang sama yang dibutuhkan seorang tester manusia untuk menjalankan beberapa test saja.

Hal ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga meningkatkan cakupan pengujian. Pengujian otomatis juga mengurangi kemungkinan kesalahan manusia, memastikan bahwa setiap test dijalankan dengan cara yang sama setiap waktu.

Butuh software tester automation? Diskusikan dengan kami kebutuhan bisnismu dan Kami akan memberikan solusi serta services yang cocok untuk bisnis Anda

Kekurangan Testing Manual dan Otomatis

kekurangan testing manual vs automation testing

Pengujian manual dapat menjadi proses yang memakan waktu dan sumber daya, terutama untuk proyek besar dengan banyak fitur. Risiko kesalahan manusia juga lebih tinggi dibandingkan dengan pengujian otomatis.

Sebab, manual testing harus melakukan segala tindakan step by step, satu per satu, dan tentunya akan sangat rawan kesalahan jika proses berulang diberikan kepada manusia.

Sebaliknya, beda halnya dengan automation testing. Automation testing mungkin hanya memerlukan investasi awal yang signifikan untuk setting dan pemeliharaan skrip test. Tak hanya itu, automation testing mungkin tidak efektif dalam menangkap isu-isu tertentu yang memerlukan penilaian subjektif atau kreatif dari tester.

Baca juga: Apa Itu IT Outsourcing Services? Ini 6 Manfaatnya

Lagi-lagi, kedua hal ini, antara tenting manual dan automation testing, memerlukan kombinasi agar hasil yang diberikan lebih maksimal. Menurut kami, 70% dilakukan oleh automation testing dan 20% dilakukan oleh manual testing (QA tester) untuk memastikan apakah hasil dari automation testing sudah sesuai dengan yang diharapkan.

Kesimpulan

Dalam praktiknya, kombinasi keduanya sering kali menjadi strategi terbaik. Pengujian manual digunakan untuk skenario pengujian yang membutuhkan intervensi manusia dan penilaian kualitatif, sedangkan pengujian otomatis dioptimalkan untuk tugas-tugas yang repetitif dan membutuhkan validasi besar-besaran.

Dengan menggabungkan kedua metode ini, tim pengembangan dapat memastikan bahwa aplikasi tidak hanya berfungsi sesuai dengan spesifikasi teknis, namun juga menyediakan pengalaman pengguna yang kaya dan intuitif.

Yuk, cari tahu bagaimana IDStar dapat membantu bisnis Anda.

Hubungi kami dan konsultasikan kebutuhan Anda, sekarang juga!

contact us

Share

Send Message
Chat with us
Hi IDstar! I want to know more about your services