Java Developer: Pengertian, Tugas, Skill, dan Gaji

java developer

IDStar, IT Consultant – Java Developer menjadi salah satu pekerjaan incaran generasi milenial. Mengapa tidak? Java Developer adalah salah satu bagian dari bidang IT yang memiliki jenjang karier yang jelas serta gaji yang lumayan tinggi.

Karier Java Developer juga sangat dibutuhkan di berbagai industri, baik bisnis besar dan kecil berbondong-bondong melakukan transformasi digital. Seorang Java Developer sangat dibutuhkan untuk mengembangkan program Java yang dibutuhkan untuk membangun website atau aplikasi.

Nah, bagi kamu yang tertarik menekuni bidang pekerjaan ini, mari cari tahu apa itu Java Developer secara pengertian, bagaimana tugas dan tanggung jawab yang ia emban, apa skill yang harus dimiliki, serta berapa gajinya.

Apa itu Java Developer?

java developer
Pexels

Melansir Simplilearn, Java Developer adalah profesi yang mengatur end to end pemrograman Java-Based, baik dalam hal mendesain, mengembangkan, dan mengaturnya. Tak hanya mengembangkan situs website dan aplikasi, seorang java developer juga bertugas untuk membantu mengembangkan software atau sistem.

Java adalah sebuah bahasa pemrograman yang mesti dikuasai oleh Java Developer, mengapa Java begitu populer? Karena bahasa pemrograman Java sangat mudah dipahami dan dijalankan 

Tugas dan Tanggung Jawab Java Developer

Seperti yang sudah disebutkan, tugas dan tanggung jawab menjadi Java Developer secara garis besar adalah mengintegrasi bahasa pemrograman Java untuk membuat dan mengembangkan situs atau aplikasi.

Namun, secara spesifik, ada beberapa tugas dan tanggung jawab Java Developer yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengembangan Aplikasi: Java Developer bertanggung jawab untuk merancang, mengembangkan, dan menguji aplikasi berbasis Java, sesuai dengan kebutuhan bisnis.

2. Analisis Persyaratan: Mereka harus berkomunikasi dengan tim dan klien untuk memahami persyaratan dan kebutuhan aplikasi atau fitur baru, serta mengevaluasi kebutuhan tersebut untuk implementasi.

3. Optimasi Kinerja: Java Developer harus memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan berfungsi dengan cepat dan efisien. Ini mungkin melibatkan debugging, pemantauan, dan pembenahan kinerja aplikasi.

4. Menggunakan Framework dan Pustaka: Menggunakan pustaka dan framework yang relevan untuk mempercepat proses pengembangan dan memastikan kualitas kode yang tinggi.

5. Pengujian: Selain pengembangan, Java Developer juga harus terlibat dalam pengujian unit aplikasi untuk memastikan bahwa kode bekerja sesuai dengan spesifikasi.

6. Pemeliharaan dan Pembaruan: Setelah aplikasi dirilis, Java Developer harus memonitor, memperbarui, dan memperbaiki bug atau masalah yang muncul.

7. Dokumentasi: Menulis dokumentasi teknis untuk kode, konfigurasi, atau prosedur yang mereka kembangkan sehingga tim lain dapat memahami dan memelihara kode tersebut di masa depan.

8. Kolaborasi: Bekerja dengan tim lain seperti UI/UX designer, database administrator, atau tim front-end untuk memastikan keseluruhan aplikasi bekerja dengan baik.

9. Pengembangan Berkelanjutan: Java Developer harus selalu memperbarui pengetahuan mereka dengan teknologi terbaru, best practices, dan perkembangan dalam ekosistem Java untuk memastikan bahwa mereka selalu menghasilkan kode yang relevan dan optimal.

10. Keamanan: Menjamin bahwa aplikasi yang dikembangkan aman dari ancaman eksternal seperti serangan hacker atau malware, dengan mengimplementasikan prinsip keamanan yang baik saat pengembangan.

Sebagai tambahan, tugas dan tanggung jawab spesifik Java Developer dapat bervariasi tergantung pada ukuran perusahaan, jenis proyek, dan peran spesifik dalam tim. 

Namun, 10 daftar tugas di atas memberikan gambaran umum tentang apa yang biasanya diharapkan dari seorang Java Developer.

20 Skill yang Harus Dimiliki Java Developer

java developer
java developer

Melansir testgorilla, ada 18 hardskill dan 11 soft skill yang harus dimiliki oleh seorang Java Developer. Apa saja itu?

Hardskill Java Developer

1. Application Programming Interface (API) skills: Kemampuan untuk mengembangkan dan mengintegrasikan API yang memungkinkan interaksi antar aplikasi atau sistem.

2. DevOps principles: Pemahaman tentang prinsip-prinsip DevOps yang menggabungkan pengembangan (Dev) dan operasional (Ops) untuk meningkatkan kolaborasi dan produktivitas.

3. Spring Boot: Kerangka kerja untuk membangun aplikasi Java dengan cepat dan mudah.

4. Java system update knowledge: Pengetahuan tentang pembaruan dan perubahan terbaru dalam Java.

5. Essential Java skills: Kemampuan dasar dalam pemrograman Java, seperti OOP, exception handling, dan Java I/O.

6. Java build tools knowledge: Pemahaman tentang alat seperti Maven atau Gradle yang digunakan untuk membangun dan mengelola proyek Java.

7. Java Enterprise Edition (EE) components: Komponen untuk pengembangan aplikasi skala enterprise seperti EJB, JPA, dan Servlets.

8. Java testing and testing tools knowledge: Kemampuan untuk melakukan pengujian pada kode Java menggunakan alat seperti JUnit atau TestNG.

9. Java Virtual Machine (JVM) knowledge: Pemahaman tentang bagaimana JVM bekerja, eksekusi bytecode, dan manajemen memori.

10. Application containers: Kontainer seperti Docker yang memungkinkan aplikasi untuk dijalankan dengan konsisten di berbagai lingkungan.

11. Big data knowledge: Pemahaman tentang teknologi dan alat yang digunakan untuk memproses dan menganalisis kumpulan data besar.

12. Machine learning knowledge: Pemahaman tentang algoritma dan teknik pembelajaran mesin.

13. GitHub knowledge: Kemampuan untuk menggunakan GitHub untuk manajemen kode sumber.

14. React user interface (UI) framework knowledge: Pengetahuan tentang kerangka kerja React untuk pengembangan antarmuka pengguna.

15. Mobile technologies for Android: Kemampuan untuk mengembangkan aplikasi seluler untuk platform Android.

16. Amazon Web Services (AWS) skills: Kemampuan untuk menggunakan dan mengintegrasikan layanan yang ditawarkan oleh AWS.

17. Blockchain: Pemahaman tentang teknologi blockchain dan bagaimana itu bekerja.

18. Tools for DevOps: Alat seperti Jenkins, Ansible, dan Kubernetes yang mendukung prinsip-prinsip DevOps.

Softskill Java Developer

Tentu! Mari kita ulik lebih lanjut bagaimana softskill ini berkaitan langsung dengan peran seorang Java Developer:

1. Teamwork: Seorang Java Developer sering bekerja dalam tim yang terdiri dari developer lain, analis, tester, dan kadang-kadang klien. Kerjasama yang efektif dapat mempercepat proses pengembangan dan meningkatkan kualitas kode.

2. Adaptability: Teknologi dan alat yang digunakan dalam pengembangan Java terus berubah. Seorang developer harus siap untuk mempelajari dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut.

3. Empathy: Memahami kebutuhan pengguna akhir dari aplikasi yang dikembangkan sangat penting. Selain itu, mendengarkan dan menghargai masukan dari rekan tim juga penting dalam siklus pengembangan.

4. Organization: Dengan banyaknya kode, modul, dan tugas yang harus dikerjakan, kemampuan untuk mengorganisir pekerjaan dengan efektif sangat penting bagi seorang Java Developer.

5. Time Management: Developer sering menghadapi tenggat waktu. Mengatur waktu dengan bijak memastikan bahwa fitur atau perbaikan dapat diselesaikan tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.

6. Work Ethic and Motivation: Menulis kode yang bersih, efisien, dan dapat dikelola memerlukan dedikasi dan motivasi tinggi.

7. Communication: Seorang Java Developer harus dapat menyampaikan ide-ide teknis dan masalah kompleks kepada anggota tim non-teknis atau stakeholder dengan jelas dan mudah dimengerti.

8. Problem-solving: Dalam pengembangan, masalah adalah keniscayaan. Seorang Java Developer harus mampu menemukan dan memperbaiki bug atau masalah dengan cepat dan efisien.

9. Creativity: Meski tampak teknis, pengembangan perangkat lunak memerlukan pendekatan kreatif, terutama saat mencari solusi untuk masalah atau saat mendesain fitur baru.

10. Attention to Detail: Kesalahan kecil dalam kode dapat menyebabkan masalah besar dalam aplikasi. Oleh karena itu, ketelitian sangat penting saat menulis dan menguji kode.

11. Critical Thinking: Saat berhadapan dengan tantangan atau ketika memilih teknologi dan pendekatan terbaik untuk suatu tugas, berpikir kritis membantu dalam membuat keputusan yang tepat.

Gaji dan Prospek Karier Java Developer

Gaji Java Developer sebenarnya tergantung pada ukuran perusahaan, industri dan pengalaman kerja. Tidak ada patokan pasti beraga gaji seorang Java Developer. Namun, sebagai gambaran besar, kami bisa memberi tahu.

Melansir dari Glassdor, Rata-rata gaji Java Developer di Indonesia dengan basic salary adalah Rp9.000.000/bulan dengan potensial tambahan seperti bonus, tip, komisi, atau pembagian keuntungan sampai Rp21.000.000 per bulan. Hasil tersebut diambil dari rata-rata industri dan pengalaman kerja.

Cara Menjadi Java Developer

Berkarier sebagai Java Developer bisa dibilang gampang-gampang susah. Perlu niat yang kuat serta ketekunan untuk mempelajari bahasa pemrograman Java. Menurut penulis, ada 3 jalur yang bisa ditempuh bagi kamu yang ingin berkarier sebagai Java Developer:

1. Jalur Pendidikan Formal

Mengambil program pendidikan di institusi resmi seperti universitas atau politeknik yang menawarkan jurusan Teknologi Informasi, Ilmu Komputer, atau program studi terkait lainnya.

Bagusnya, kamu bisa endapatkan pendekatan sistematis dan terstruktur dalam pembelajaran. Akses langsung ke mentor atau dosen berpengalaman. Kesempatan untuk membangun jaringan dan berpartisipasi dalam proyek-proyek akademik.

Namun, dengan cara ini mungkin memerlukan investasi waktu dan biaya yang lebih lama dan besar dibandingkan jalur lainnya.

Pilih institusi dengan reputasi baik dan kurikulum yang up-to-date. Manfaatkan fasilitas seperti laboratorium dan program magang.

2. Jalur Sertifikasi, Pendidikan Non Formal

Mengikuti kursus khusus yang ditujukan untuk mempersiapkan individu dalam mendapatkan sertifikasi resmi dalam Java, seperti yang ditawarkan oleh Oracle.

Keuntungannya, pembelajaran yang fokus pada Java dan kesempatan untuk mendapatkan pengakuan resmi atas keahlian Anda.

Namun, biaya untuk kursus dan ujian sertifikasi bisa mahal. Sertifikasi saja mungkin tidak cukup tanpa pengalaman praktis.

Nah, sebelum memilih program sertifikasi, teliti dahulu kurikulum dan peluang karier yang ditawarkan setelah mendapatkan sertifikat.

3. Belajar secara Otodidak

Kamu bisa mengandalkan sumber daya online, buku, dan komunitas untuk belajar Java tanpa bimbingan formal.

Dengan belajar otodidak, kamu bisa mendapatkan fleksibilitas dalam menentukan jadwal dan kecepatan belajar. Biaya yang mungkin lebih rendah dibandingkan dengan jalur lain.

Namun, kurangnya bimbingan langsung bisa membuat proses pembelajaran menjadi lebih menantang. Kesulitan dalam memvalidasi kualitas sumber pembelajaran.

Kamu bisa manfaatkan forum dan komunitas pemrograman untuk mendapatkan saran dan bantuan. Mulailah dengan proyek-proyek kecil untuk mempraktikkan apa yang telah Anda pelajari.

Dengan ketekunan, komitmen, dan sumber daya yang tepat, kamu bisa berkembang menjadi seorang Java Developer yang handal melalui salah satu atau kombinasi dari ketiga jalur di atas. Jika kamu ingin menjadi Java Developer, kamu bisa mengirimkan CV kamu melalui Career Page IDSWP kami.

Share

Send Message
Chat with us
Hi IDstar! I want to know more about your services