IDstar, IT Consulting Indonesia – Melansir McKinsey pada tahun 2030 nanti, banyak pekerjaan yang sudah diambil alih oleh teknologi otomatisasi. Bahkan otomatisasi telah merambah ke berbagai sektor industri, utamanya otomatisasi pada industri logistik.
Menurut McKinsey, perusahaan logistik perusahaan berhasil mendapatkan keuntungan dari $1,3 triliun menjadi $2 triliun per tahun karena melakukan integrasi AI (Artificial Intelligence) ke dalam proses mereka.
Nah, bagi Anda yang bertanya, memangnya seperti apa otomatisasi logistik itu? Apa saja manfaat dan bagaimana penerapannya?
Artikel ini akan menjawab jawaban Anda, oleh karena itu, baca artikel ini sampai habis!
Daftar isi
ToggleManfaat Otomatisasi Logistik
1. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas
Otomatisasi membantu dalam mengeliminasi tugas-tugas manual yang memakan waktu dan berulang, memungkinkan proses seperti penyortiran, pengemasan, dan pengiriman barang berjalan lebih cepat dan dengan kesalahan yang lebih sedikit.
Dengan mengimplementasikan otomasi, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Contoh: Penggunaan robot dalam manajemen gudang, seperti Amazon Robotics yang digunakan dalam gudang Amazon, dapat secara signifikan mempercepat proses pemilihan dan pengepakan barang.
Robot ini mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengambil barang dari lokasi penyimpanan ke stasiun pengemasan, meningkatkan jumlah pesanan yang dapat diproses per hari.
2. Pengurangan Biaya Operasional
Dengan mengotomatisasi tugas-tugas rutin, perusahaan dapat mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual, yang seringkali merupakan salah satu pengeluaran terbesar dalam logistik.
Ini juga dapat mengurangi kebutuhan akan ruang penyimpanan yang luas, karena otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi penggunaan ruang.
Tak hanya itu, otomatisasi juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan rute pengiriman barang dalam konteks logistik. Seperti contoh FedEx menggunakan teknologi otomatisasi untuk mengoptimalkan rute pengiriman mereka.
Dengan analisis data dan pemodelan prediktif, mereka dapat mengidentifikasi rute tercepat dan paling efisien, mengurangi konsumsi bahan bakar dan memaksimalkan penggunaan armada pengiriman mereka.
3. Meningkatkan Akurasi dan Mengurangi Kesalahan
Otomatisasi meminimalkan risiko kesalahan manusia dalam proses seperti entri data, inventarisasi, dan pemrosesan pesanan.
Akurasi yang lebih tinggi ini berkontribusi pada peningkatan kepuasan pelanggan dan mengurangi biaya yang berkaitan dengan pengembalian dan klaim garansi.
Contoh: Sistem Manajemen Gudang (WMS) otomatis digunakan oleh DHL untuk meningkatkan akurasi dalam inventaris dan pengiriman barang.
Dengan teknologi barcode dan RFID, kesalahan dalam pencatatan inventaris dan pengiriman salah alamat dapat diminimalisir, memastikan pelanggan menerima pesanan yang tepat.
Baca juga: Otomatisasi Proses Administrasi Bisnis dengan RPA
4. Peningkatan Layanan Pelanggan
Berkat otomatisasi, pelayanan pelanggan pun ikut meningkat. Sebab, otomatisasi dapat mengambil data yang diberikan oleh pelanggan, lalu mengintegrasikan dengan produk yang ada.
Otomatisasi dapat memberikan solusi atas kebutuhan pelanggan dengan terpersonalisasi dan cepat. Alhasil, pelanggan tidak perlu menunggu lama dan kecewa atas pelayanan yang diberikan.
Contoh: UPS menggunakan alat bantu virtual dan chatbots untuk memberikan layanan pelanggan otomatis.
Pelanggan dapat dengan mudah melacak paket, mendapatkan perkiraan waktu pengiriman, dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan umum tanpa perlu berinteraksi langsung dengan agen layanan pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi waktu tunggu.
5. Adaptasi dengan Perubahan Permintaan
Otomatisasi memungkinkan perusahaan untuk dengan mudah menyesuaikan kapasitas operasional mereka sesuai dengan permintaan pasar yang berfluktuasi.
Proses ini sangat membantu terkhusus pada industri yang sering mengalami lonjakan permintaan musiman.
Contoh: Dalam menghadapi lonjakan permintaan selama musim liburan, Walmart menggunakan sistem otomatisasi untuk menyesuaikan operasi gudang dan pengiriman mereka secara dinamis.
Dengan analitik prediktif, mereka dapat memprediksi perubahan permintaan dan menyesuaikan persediaan dan alokasi sumber daya secara otomatis, memastikan pemenuhan pesanan tetap efisien.
6. Pemenuhan Regulasi dan Standar Industri
Dengan otomatisasi, perusahaan dapat lebih mudah mematuhi regulasi dan standar industri yang ketat, mengurangi risiko denda atau sanksi legal.
Contoh: Perusahaan logistik seperti Maersk menggunakan otomatisasi untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi internasional dan standar keamanan.
Sistem otomatis dapat secara proaktif mengidentifikasi dan melaporkan ketidaksesuaian, memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan korektif sebelum menjadi masalah.
Dengan kemajuan teknologi, otomatisasi menjadi semakin penting dalam logistik untuk menjaga keunggulan kompetitif, meningkatkan operasional, dan memenuhi ekspektasi pelanggan yang terus berkembang.
Penggunaan otomatisasi tidak hanya tentang mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi tetapi juga tentang mengadaptasi dengan perubahan pasar dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.
Bagaimana RPA membantu proses otomatisasi di logistik
Robotic Process Automation (RPA) adalah teknologi yang memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan berulang dengan menggunakan “robot” atau software untuk meniru aksi-aksi yang biasanya dilakukan oleh manusia dalam sistem komputer.
Baca juga: Apakah RPA Menggantikan Peran Manusia? Ini Penjelasannya
Dalam konteks logistik, RPA dapat membantu mempercepat proses dan meningkatkan efisiensi dengan cara-cara berikut:
Pemrosesan Pesanan
RPA dapat mengotomatisasi tugas-tugas seperti entri data, pemrosesan pesanan pembelian, dan konfirmasi pesanan.
Dengan ini, perusahaan dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk memproses pesanan dan meminimalkan kesalahan manusia.
Baca juga: Otomatisasi Penjualan, Cara Kerja dan Manfaatnya untuk Bisnis
Manajemen Inventaris
Robot dapat digunakan untuk memantau level stok secara real-time dan secara otomatis melakukan pemesanan ulang ketika stok menipis.
Dalam hal ini, proses otomatisasi RPA membantu perusahaan menjaga keseimbangan stok yang optimal, mengurangi kelebihan atau kekurangan inventaris.
Pelacakan dan Pelaporan Pengiriman
RPA memungkinkan pelacakan otomatis pengiriman dan generasi laporan status secara real-time.
Dengan begitu, RPA tidak hanya meningkatkan visibilitas dalam rantai pasokan tetapi juga memungkinkan pelanggan mendapatkan informasi pengiriman yang ter-update.
Fakturasi dan Pembayaran
Proses fakturasi dan pembayaran kepada pemasok atau dari pelanggan dapat sepenuhnya diotomatisasi.
RPA dapat memvalidasi data faktur, mencocokkannya dengan pesanan pembelian, dan bahkan memproses pembayaran, mengurangi waktu siklus dan meningkatkan akurasi.
Manajemen Klaim
Dalam logistik, klaim untuk barang rusak atau hilang dapat diproses dengan lebih cepat dan efisien.
RPA dapat mengotomatisasi pengumpulan data, validasi klaim, dan bahkan komunikasi dengan pelanggan atau pemasok terkait status klaim.
Kepatuhan dan Audit
RPA dapat membantu memastikan kepatuhan terhadap peraturan industri dan standar kualitas dengan secara otomatis mengumpulkan dan mengarsipkan dokumentasi yang relevan, serta melakukan audit internal secara berkala.
Optimisasi Rute Pengiriman
Meskipun lebih kompleks dan mungkin memerlukan integrasi dengan sistem lain, RPA dapat digunakan untuk menganalisis data pengiriman dan membantu dalam mengoptimalkan rute pengiriman, sehingga mengurangi waktu dan biaya pengiriman.
Mengimplementasikan RPA dalam operasi logistik memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kecepatan, akurasi, dan efisiensi proses mereka sambil mengurangi biaya operasional.
Hal ini juga memungkinkan tenaga kerja untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan berharga, karena tugas-tugas rutin dan berulang sudah diambil alih oleh RPA.
Kesimpulan
RPA atau otomatisasi telah banyak membantu pekerjaan manusia di berbagai sektor, baik itu logistik, suply chains, perbankan dan keuangan, healthcare, dan lain sebagainya.
Namun, tidak semua mampu dan paham bagaimana cara mengimplementasikan RPA dengan baik. Dibutuhkan seorang RPA Developer yang mumpuni agar apa yang Anda butuhkan sesuai dengan RPA yang Anda miliki.
IDstar adalah perusahaan IT Consulting yang menyediakan segalanya. Artinya, Kami dapat membantu Anda baik sebagai consulting, menyediakan developer, hingga mengimplementasikan robot.
Jika Anda membutuhkan bantuan, silakan tinggalkan kontak Anda dan biarkan kami yang akan menghubungi Anda untuk memberikan solusi terbaik.
Yuk, cari tahu bagaimana IDStar dapat membantu bisnis Anda.
Hubungi kami dan konsultasikan kebutuhan Anda, sekarang juga!