Apa Itu IoT dan Kenapa Semua Bisnis Mulai Pakai?

Ilustrasi Apa Itu IoT dan Kenapa Semua Bisnis Mulai Pakai

Transformasi IoT kini menjadi salah satu pilar penting dalam strategi digital perusahaan Anda.

Mungkin Anda merasa bahwa banyak teknologi baru muncul setiap hari dan mempertanyakan, “Apakah IoT hanya tren atau memang sebuah kebutuhan?” Kita akan menguak jawabannya.

Bayangkan sistem produksi yang bisa memberi tahu Anda jika mesin akan rusak sebelum benar-benar berhenti. Atau gedung kantor yang otomatis menyesuaikan suhu dan pencahayaan berdasarkan kehadiran manusia.

Inilah gambaran nyata dari IoT. Sekarang tidak hanya pemain kecil yang mengadopsinya, tetapi banyak perusahaan besar mulai memakai.

Dengan persaingan yang semakin ketat dan tekanan untuk efisiensi yang lebih tinggi, bisnis yang lamban mengadopsi transformasi IoT bisa tertinggal.

Mari kita selami bersama pengertian, cara kerja, contoh nyata, manfaat, dan bagaimana Anda bisa memulai.

Apa Itu Internet of Things (IoT)

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan Internet of Things.

Internet of Things (IoT) adalah jaringan perangkat fisik, seperti sensor, mesin, kendaraan, hingga sistem bangunan, yang terhubung melalui internet dan saling bertukar data.

Konsep dasar IoT ini memungkinkan objek biasa menjadi “pintar”, mengumpulkan data, dan mengirimkan insight ke sistem yang lebih besar.

Menurut McKinsey & Company (2021), potensi ekonomi global dari IoT bisa mencapai USD 5,5 triliun hingga USD 12,6 triliun pada tahun 2030.

Dengan pemahaman ini, kita bisa mulai melihat bahwa IoT bukan sekadar teknologi, tapi juga bagian inti dari transformasi digital bisnis, atau apa yang kita sebut transformasi IoT.

Cara Kerja Internet of Things dalam Dunia Bisnis

Sekarang kita tahu konsepnya, mari kita lihat cara kerja Internet of Things dalam praktik bisnis.

Secara garis besar, alurnya seperti ini:

  • Pertama, perangkat/sensor mengumpulkan data seperti suhu, kondisi, lokasi.
  • Kedua, data dikirim melalui konektivitas (internet, jaringan privat) ke platform cloud atau edge computing.
  • Ketiga, data dianalisis menggunakan analytic engine atau AI untuk mengambil insight.
  • Keempat, sistem mengambil tindakan otomatis atau memberi rekomendasi untuk manusia.

Sebagai contoh, sensor pada lini produksi dapat memantau getaran mesin. Ketika pola getaran menunjukkan potensi kegagalan, sistem IoT memberi notifikasi atau bahkan mematikan mesin sebelum kerusakan terjadi, menekan downtime dan biaya perbaikan.

Menurut laporan Deloitte, banyak organisasi yang menyadari bahwa IoT bukan hanya soal “menghubungkan perangkat” tetapi bagaimana data-arsitektur dan model bisnis harus berubah (EIC Automation, 2018; IDC, 2021).

Baca juga:  10 Contoh Transformasi Digital yang Mengubah Dunia Bekerja

Contoh Implementasi Internet of Things di Berbagai Industri

Mari kita lihat beberapa contoh implementasi Internet of Things yang sudah terbukti.

  • Manufaktur: Sensor IoT dipasang di mesin untuk preventive maintenance, mengurangi downtime dan biaya perawatan. IDC mencatat bahwa 63% perusahaan manufaktur melihat IoT sebagai jalur strategis untuk bersaing (EIC Automation, 2018).
  • Kesehatan: Perangkat medis yang terhubung memantau kondisi pasien secara real-time, membantu tim medis melakukan tindakan cepat.
  • Retail: Rak pintar dengan sensor dan IoT mampu membaca stok, memperkirakan permintaan, dan personalisasi pengalaman pelanggan. Sebuah studi retail menunjukkan bahwa adopsi IoT mendorong layanan baru dan efisiensi (arXiv, 2022).
  • Logistik & Transportasi: Konektivitas fleet dan sensor kondisi barang memungkinkan pelacakan real-time dan pengiriman lebih efisien.
  • Energi & Gedung Pintar: Sistem smart building yang menggunakan IoT untuk mengelola konsumsi energi, pemeliharaan peralatan, dan kenyamanan pengguna.

Studi oleh International Journal of Management (2024) menemukan bahwa perusahaan yang mengadopsi IoT dalam model bisnis mampu menciptakan stream pendapatan baru dan model layanan berbasis data.

Manfaat dan Kelebihan Internet of Things bagi Transformasi Bisnis

Sekarang kita masuk ke bagian manfaat, apa manfaat dari Internet of Things dan bagaimana kelebihan internet of things diterjemahkan menjadi keuntungan nyata bagi bisnis?

1. Efisiensi Operasional

Dengan IoT, proses yang sebelumnya memerlukan intervensi manual bisa otomatis. Pengurangan kesalahan manusia dan downtime dapat meningkatkan output.

Menurut IDC, perusahaan manufaktur yang mengimplementasikan sistem IoT untuk predictive maintenance mampu menurunkan biaya downtime hingga 25% dan meningkatkan efisiensi lini produksi sebesar 15%.

2. Keputusan Berbasis Data

Sensor dan analitik real-time memberikan insight yang tajam. Anda bisa tahu kapan mesin akan memerlukan perawatan, kapan stok akan habis, dan bagaimana pelanggan bereaksi terhadap produk Anda.

Studi McKinsey menunjukkan bahwa bisnis yang mengandalkan IoT data analytics dapat mengambil keputusan 40% lebih cepat dan mengurangi risiko operasional secara signifikan dibandingkan perusahaan tanpa sistem data real-time.

3. Pengalaman Pelanggan Lebih Baik

Dengan data yang lebih granular, Anda bisa menyajikan pengalaman pelanggan yang lebih personal, proaktif, dan relevan, menjadikan layanan bisnis Anda ke level berikutnya.

Laporan Deloitte Insights (2023) menyebutkan bahwa organisasi yang memanfaatkan IoT untuk personalisasi layanan pelanggan mengalami peningkatan retensi pelanggan hingga 20% dan pertumbuhan kepuasan pelanggan mencapai 30% dalam dua tahun.

4. Biaya Operasional Menurun

Banyak laporan menunjukkan bahwa implementasi IoT mengurangi biaya energi, perawatan, dan kerugian akibat kesalahan operasional.

Menurut IoT Analytics (2025), perusahaan yang telah mengadopsi sistem IoT untuk manajemen energi berhasil memangkas pengeluaran operasional sebesar 18–30% per tahun.

Laporan McKinsey (2021) juga menegaskan bahwa aplikasi IoT di sektor B2B akan menghasilkan lebih dari 65% nilai ekonomi global IoT pada tahun 2030.

5. Kelebihan Internet of Things dalam skala besar

  • Skalabilitas: perangkat bisa ditambah seiring bisnis tumbuh.
  • Kontinuitas operasional: monitoring 24/7 tanpa kelelahan manusia.
  • Integrasi dengan teknologi lain: cloud, AI, edge computing, menjadikan IoT sebagai bagian utama dari transformasi digital.

Baca juga: Pembaruan Sistem Legacy: Kunci Skalabilitas Perusahaan Besar

Cara Memulai Transformasi IoT bersama Partner yang Tepat

Transformasi IoT bukan sekadar membeli perangkat pintar dan menghubungkannya ke jaringan perusahaan. Ia adalah perjalanan strategis, mengubah cara bisnis bekerja, mengambil keputusan, dan berinteraksi dengan pelanggan.

Namun, banyak perusahaan berhenti di tengah jalan karena kurangnya panduan dan partner yang tepat. Padahal, kunci keberhasilan transformasi IoT terletak pada kolaborasi yang kuat antara visi bisnis dan keahlian teknologi.

1. Tentukan Tujuan Bisnis Terlebih Dahulu

Sebelum berbicara tentang sensor atau cloud, tanyakan dulu: apa masalah bisnis yang ingin Anda selesaikan?
Apakah ingin meningkatkan efisiensi produksi, memantau rantai pasok secara real-time, atau mempercepat layanan pelanggan?

Tujuan ini akan menjadi peta jalan (roadmap) untuk menentukan arsitektur IoT yang tepat, mulai dari perangkat, platform, hingga integrasi data.

2. Evaluasi Kesiapan Infrastruktur Digital

Transformasi IoT membutuhkan pondasi digital yang kuat: jaringan stabil, keamanan data yang terjamin, dan sistem backend yang mampu menampung aliran data besar.

Pastikan sistem ERP, CRM, atau platform analitik Anda siap berkomunikasi dengan data IoT agar hasilnya benar-benar terasa.

3. Pilih Partner Teknologi yang Berpengalaman

Partner yang tepat bukan hanya menjual teknologi, tapi memahami konteks bisnis Anda. Pilih mitra yang memiliki rekam jejak dalam integrasi IoT, cloud, dan automation, serta mampu menyesuaikan solusi dengan kebutuhan industri.

Partner seperti IDstar, misalnya, membantu perusahaan merancang strategi IoT end-to-end, dari pengumpulan data, analitik berbasis AI, hingga integrasi otomatisasi proses bisnis agar efisiensi benar-benar tercapai.

4. Mulai dari Pilot Project yang Terukur

Alih-alih langsung mengimplementasikan IoT secara besar-besaran, mulai dari proyek kecil yang bisa memberikan hasil cepat (quick win).

Misalnya, monitoring energi di satu lini produksi atau pelacakan logistik di area tertentu. Dari sana, perusahaan dapat mengukur dampak nyata dan memperluasnya secara bertahap.

5. Pastikan Keamanan dan Skalabilitas

Semakin banyak perangkat terhubung, semakin besar pula risiko kebocoran data. Pilih arsitektur IoT yang sudah memenuhi standar keamanan (seperti enkripsi end-to-end) dan mudah diskalakan seiring pertumbuhan bisnis.

Itulah mengapa Anda perlu partner yang bukan hanya memahami teknologi, tetapi juga tahu bagaimana mengaitkannya ke model bisnis Anda.

Sebagai mitra Anda, IDstar hadir untuk membantu. Dengan sertifikasi ISO 9001 dan ISO 27001, serta pengalaman di berbagai sektor industri, kami menawarkan layanan lengkap, mulai dari konsultasi strategi, integrasi IoT, hingga dukungan operasional.

Kami memahami bahwa transformasi IoT untuk bisnis besar bukan hanya soal perangkat, tetapi bagaimana data diolah, model bisnis diperbarui, dan keamanan terkelola.

Digital Transformation? #IDstarinAja


Referensi Kredibel:

  1. arXiv. 2022. Drivers and Challenges of Internet of Things Diffusion in Smart Stores: A Field Exploration. https://arxiv.org/abs/2203.03938
  2. EIC Automation / Schneider Electric. 2018. The Value of IoT for Manufacturers. https://eic-automation.com/wp-content/uploads/2018/12/schneider-electric-the-value-of-iot-for-manufacturers.pdf
  3. IDC. 2021. The Internet of Things Market at a Glance. https://blogs.idc.com/2021/02/08/the-internet-of-things-market-at-a-glance/
  4. International Journal of Management. 2024. IoT-Driven Business Models: Opportunities and Challenges in Smart Enterprises. https://international.arimbi.or.id/index.php/DigitalInnovation/article/download/156/246/972
  5. IoT Analytics. 2025. Number of Connected IoT Devices to Grow 14% in 2025 and Reach 39 Billion in 2030. https://iot-analytics.com/number-connected-iot-devices/
  6. McKinsey & Company. 2021. The Internet of Things: Catching Up to an Accelerating Opportunity. https://www.mckinsey.com/~/media/mckinsey/business%20functions/mckinsey%20digital/our%20insights/iot%20value%20set%20to%20accelerate%20through%202030%20where%20and%20how%20to%20capture%20it

Saatnya Bisnis Anda Bergerak Lebih Cepat

Tinggalkan proses manual.
Gunakan Agentic Automation dan IT Outsourcing dari IDstar untuk kerja lebih cepat, efisien, dan scalable.

Alongside with 7000+ Subscribers

Get the latest news about IT industry from IDstar directly to your email





We value your data safety. View Privacy Policy

agent Chat Us
×