Bisnis modern mengandalkan wawasan yang akurat dan pengambilan keputusan berdasarkan data untuk perencanaan dan pertumbuhan strategis mereka, penting bagi perusahaan memahami manajamen data warehousing untuk mendukung proses business intelligence di dalam bisnis untuk menyediakan “intelligence” yang tepat waktu, andal, dan akurat.
Menggunakan alat manajemen data dan platform analitik yang kuat, teknologi data warehousing mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi setelah melalui tahap Business Intelligence untuk menyajikan analisis dan informasi dalam bentuk laporan, dasbor, bagan, ringkasan, dan diagram.
Selanjutnya, alat tersebut memberdayakan berbagai pengambil keputusan dalam suatu organisasi. Misalnya, divisi marketing melacak metrik kampanye atau perilaku pelanggan di dasbor secara real time. Tim finance mengumpulkan data dari semua departemen untuk melihat faktor apa yang mempengaruhi laba rugi, sementara departemen operasi menggunakan BI tools untuk merampingkan proses supply chain.
Daftar isi
ToggleApa Peran Data Warehousing Dalam Business Intelligence (BI)?
Di balik setiap sistem BI Intelligence yang sukses, ada Data Warehousing yang kuat. Lalu, Apa itu Data Warehousing? adalah proses integrasi platform pusat untuk mengkonsolidasikan dan menyimpan data dari berbagai sumber dan menyiapkan data ini untuk analisis lebih lanjut dan intelijen bisnis. Anggap saja sebagai repositori tunggal yang mengatur dan menyimpan semua data untuk analisis BI.
Data Warehousing menyimpan data historis dan terkini dalam format terstruktur yang dioptimalkan untuk kueri kompleks. Kemudian terhubung ke BI Intelligence Tools untuk menghasilkan laporan, termasuk perkiraan, tren, dan visualisasi lain yang mendorong wawasan yang dapat ditindaklanjuti.
Komponen data warehousing untuk BI Intelligence terdiri dari alat ETL (extract, transform, and load), database, dan lapisan pelaporan. Alat ETL membantu mengekstrak data dari sistem sumber, mengubahnya ke format yang diinginkan, dan memuatnya ke dalam Data Warehouse.
Komponen database menyimpan dan mengelola data terstruktur untuk pelaporan. Alat akses memungkinkan pengguna BI untuk berinteraksi dengan data yang ditemukan di sistem data warehouse. Dan lapisan pelaporan menyediakan antarmuka BI untuk menganalisis dan memvisualisasikan data yang disimpan di data warehouse.
Bagaimana Data Warehousing Mendukung Proses Business Intelligence?
Manajemen data warehousing menjadi pendorong utama kesuksesan dan pertumbuhan bisnis di seluruh dunia. Kemampuan untuk mengumpulkan informasi tentang bisnis Anda, mengoptimalkannya, dan kemudian memanfaatkannya dengan baik telah menjadi bagian integral dari naik turunnya organisasi.
Harvard Business Review menerbitkan sebuah studi yang menjelaskan jebakan yang terkait dengan menyusun strategi bagaimana menggunakan sistem data warehouse di berbagai lingkungan, dan cara perusahaan dapat mengatasinya.
Laporan ini mengungkapkan rintangan khusus yang harus diatasi oleh bisnis modern untuk menyadari potensi sebenarnya dari sistem data warehouse mereka dan memvalidasi perlunya pendekatan baru untuk strategi data perusahaan.
Studi ini menemukan bahwa sementara sebagian besar eksekutif perusahaan memahami value data warehousing dan perlunya strategi yang lebih baik di sekitarnya, sebagian besar masih bergerak lambat untuk membalikkan keadaan.
Hampir 70% organisasi mengakui bahwa sistem data warehouse yang komprehensif diperlukan untuk memenuhi tujuan bisnis, tetapi hanya 35% yang percaya bahwa perusahaan mereka mampu menanganinya dengan manajemen data warehousing dan sistem analitik mereka saat ini.
Sebagian besar perusahaan memfokuskan upaya data awal mereka pada intelijen bisnis dan sistem data warehouse, sementara kurang dari setengahnya berencana untuk menggabungkan artificial intelligent (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning).
Proses ini sendiri membantu banyak perusahaan menyadari berapa banyak data yang mereka miliki dan untuk apa data tersebut dapat digunakan.