IDStar , IT Consulting – Menyusun laporan keuangan memang terbilang gampang-gampang susah. Apalagi, jika berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan besar. Nah, ternyata ada teknologi yang memungkinkan untuk mengefisiensikan proses laporan keuangan dengan bantuan RPA (robotic process automation).
Akan tetapi, sebelum kita bahas lebih lanjut soal bagaimana RPA bisa membantu dalam proses penyusunan laporan keuangan perusahaan dengan cepat, terlebih dahulu kita harus pahami, bagiamana sih proses menyusun laporan keuangan secara manual?
Ingin perusahaan lebih efisien dalam pelaporan keuangan? Yuk, gunakan Teknologi RPA. Ketahui selengkapnya di sini!
Cara Menyusun Laporan Keuangan Manual
Menyusun laporan keuangan secara manual memerlukan perhatian khusus dan sering kali memakan waktu. Ini melibatkan beberapa langkah dasar:
1. Pencatatan Transaksi
Buku Harian (Journal): Setiap transaksi bisnis, baik pendapatan, pengeluaran, investasi, atau pendanaan, pertama kali dicatat dalam buku harian. Buku harian mencatat tanggal, deskripsi, serta debit dan kredit dari setiap transaksi.
Buku Besar (Ledger): Setelah dicatat di buku harian, transaksi selanjutnya diposting ke buku besar. Ini adalah kumpulan dari semua akun yang digunakan dalam bisnis. Misalnya, akun kas, akun piutang, akun hutang, dan lainnya.
Baca juga: Demi Work Life Balance, Telco Company Adopsi RPA Payrol Automation
2. Pembuatan Neraca Percobaan
Cara menyusun laporan keuangan selanjutnya, setelah semua transaksi diposting ke buku besar, neraca percobaan dibuat untuk memastikan total debit sama dengan total kredit. Ini adalah langkah verifikasi untuk memastikan pencatatan transaksi telah dilakukan dengan benar.
Neraca percobaan mencakup daftar semua akun dan saldo akhir mereka, baik dalam bentuk debit maupun kredit.
3. Penyusunan Laporan
Ada tiga proses penyusunan laporan, apa saja?
– Laporan Laba Rugi: Menunjukkan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, dan menghasilkan laba atau rugi bersih.
– Neraca (Balance Sheet): Menunjukkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham pada tanggal tertentu.
– Laporan Arus Kas: Menggambarkan aliran kas masuk dan keluar dari kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan.
4. Analisis dan Rekonsiliasi
Cara selanjutnya adalah analisis dan rekonsiliasi. Memeriksa akurasi dan integritas data dalam laporan. Dalam proses ini, angka-angka di dalam laporan dibandingkan dengan bukti fisik seperti faktur, resi, dan dokumen lainnya.
Jika ditemukan kesalahan atau ketidaksesuaian, entri korektif harus dibuat dalam buku besar dan laporan keuangan harus diperbarui.
5. Penyajian Laporan
Laporan keuangan harus disajikan dalam format yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di negara tersebut, misalnya IFRS atau GAAP.
Untuk memberikan informasi tambahan atau penjelasan tentang item tertentu di laporan keuangan.
Sederhananya,menyusun laporan keuangan secara manual memerlukan keahlian khusus dan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip akuntansi.
Meskipun prosesnya mungkin tampak sederhana, ketelitian dan perhatian terhadap detail sangat penting untuk memastikan akurasi dan integritas laporan.
Proses manual ini memang memerlukan ketelitian dan waktu yang lama. Namun, dengan bantuan RPA, proses ini bisa menjadi lebih cepat dan efisien.
Baca juga: Cara Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Bisnis dengan RPA
RPA sebagai Solusi Menyusun Laporan Keuangan Otomatis
RPA atau Robotic Process Automation adalah teknologi yang memungkinkan robot atau software untuk meniru dan melaksanakan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia di dalam sistem komputer.
Nah, RPA sendiri dapat digunakan untuk otomatisasi proses bisnis yang berulang-ulang, termasuk penyusunan laporan keuangan. Bagaimana RPA Bekerja dalam Menyusun Laporan Keuangan?
1. Integrasi dengan Sistem
RPA dapat diintegrasikan dengan berbagai jenis sistem akuntansi, mulai dari yang tradisional hingga cloud-based. Integrasi ini memastikan bahwa robot memiliki akses ke semua data yang diperlukan.
Hal ini menghilangkan kebutuhan untuk transfer data manual yang seringkali rentan terhadap kesalahan dan dapat menjadi bottleneck dalam proses.
2. Otomatisasi Pencatatan Transaksi
RPA memungkinkan pencatatan transaksi finansial secara real-time. Robot memonitor transaksi yang masuk, misalnya dari faktur atau nota pembayaran, dan otomatis mencatatnya ke dalam sistem akuntansi.
Hal ini mengurangi risiko kesalahan manusia dan memastikan semua transaksi tercatat dengan tepat dan konsisten.
Yuk, efisiensikan proses pencatatan laporan keuangan kamu dengan bantuan RPA, cari tahu di sini!
3. Pembuatan Laporan
Menggunakan RPA, proses penyusunan laporan keuangan menjadi sangat cepat dan efisien. Robot dapat dengan cepat mengumpulkan data dari berbagai sumber, melakukan perhitungan yang diperlukan, dan menghasilkan draft laporan keuangan.
Selain itu, RPA memungkinkan pembuatan laporan ad-hoc atau laporan kustom sesuai dengan kebutuhan bisnis.
4. Validasi dan Rekonsiliasi Otomatis
Salah satu kelebihan utama RPA adalah kemampuannya untuk melakukan validasi data dengan cepat. Robot dapat memeriksa setiap entri untuk memastikan tidak ada inkonsistensi atau ketidaksesuaian.
Selain itu, RPA juga dapat melakukan rekonsiliasi antara akun-akun terkait untuk memastikan semua data sejalan dan konsisten.
5. Penyajian Laporan
RPA tidak hanya mengotomatiskan proses internal tapi juga presentasi eksternal dari laporan keuangan. Robot dapat menyusun laporan dalam format yang telah ditentukan, mengatur visualisasi data, dan bahkan mempersiapkan slide presentasi.
Ini memastikan bahwa laporan keuangan selalu disajikan dengan kualitas tinggi, keseragaman, dan profesionalisme.
Dengan bantuan RPA, bisnis dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan.
Selain itu, proses yang lebih cepat dan otomatis ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada analisis dan pengambilan keputusan berdasarkan data yang akurat.