Dalam lanskap industri 4.0 modern, perusahaan menyadari pentingnya Quality Assurance (QA) Engineer dalam software development project. Dengan merekrut QA Engineer untuk melakukan testing (uji) dan mengidentifikasi bug, organisasi dapat memastikan peluncuran produk fungsional yang memenuhi harapan pelanggan.
Di artikel ini, kita akan mengeksplorasi peran penting QA Engineer dan manfaat yang mereka bawa ke tim development.
Manfaat QA Engineer Dalam Pengembangan Software
QA Engineer bertanggung jawab menguji software guna mengidentifikasi dan memperbaiki bug untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Mereka menggunakan berbagai metode untuk menguji produk, diantaranya manual testing, automated testing, dan performance testing.
IT Talent ini spesialisasi dalam menguji perangkat lunak dan aplikasi sebelum rilis final. Dengan mensimulasikan skenario pengguna, melakukan pengujian komprehensif, dan menerapkan berbagai teknik quality assurance, QA Engineer memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas produk secara menyeluruh.
Ada banyak manfaat merekrut QA Engineer, diantaranya meliputi:
Peningkatan kualitas: QA Engineer dapat membantu mengidentifikasi dan memperbaiki bug pada produk, yang dapat meningkatkan kualitas software atau aplikasi sesuai kebutuhan pengguna.
Mengurangi risiko kegagalan: QA Engineer dapat membantu mengurangi risiko kegagalan produk karena bug. Ini dapat menghemat waktu dan uang perusahaan dalam jangka panjang.
Kepuasan pengguna: Pelanggan merupakan pengguna yang cenderung puas dengan software yang bebas dari bug. Alhasil, menyebabkan peningkatan penjualan dan pendapatan bagi perusahaan.
QA Engineer Memastikan Software Yang User Friendly
Ada sejumlah alasan mengapa produk dapat memiliki bug. Disebabkan oleh Software Development Team mungkin melewatkan beberapa bagian, atau mereka tidak memiliki cukup waktu untuk menguji produk secara menyeluruh. Apapun alasannya, bug dapat menyebabkan sejumlah masalah bagi perusahaan.
Upaya mereka berkontribusi dalam menciptakan produk yang intuitif dan selaras dengan ekspektasi pengguna, sehingga meningkatkan adopsi dan feedback positif. Untuk satu hal, membantu Anda menjadikan aplikasi software lebih user friendly.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memulai investasi pada software engineering testing. Pertama, perlu mengidentifikasi jenis perangkat lunak yang Anda kembangkan dan jenis bug yang paling mungkin terjadi. Setelah mengidentifikasi risikonya, Anda dapat mengembangkan rencana QA yang mencakup metode dan alat pengujian yang sesuai.
Penting juga untuk menciptakan budaya kualitas dalam organisasi. Ini berarti bahwa setiap orang yang terlibat dalam proses pengembangan perangkat lunak, mulai dari IT Developer hingga manajer, harus berkomitmen terhadap kualitas. Untuk tujuan ini, berikan pelatihan tentang QA, menetapkan ekspektasi yang jelas, dan memberi penghargaan kepada karyawan karena menemukan dan memperbaiki bug.