Offshoring Vs Outsourcing, Bedanya Apa?

Offshoring vs Outsourcing

IDstar – Salah satu istilah yang sering kita dengar di dunia kerja adalah offshoring dan outsourcing. Tapi, kadang kita bingung, apa sih bedanya? Di artikel ini kami akan jelaskan secara lengkap. Apa saja perbedaan antara offshoring dan outsourcing. Keduanya sama-sama bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan menekan biaya, namun memiliki perbedaan mendasar.

Outsourcing berarti menyerahkan sebagian pekerjaan atau fungsi bisnis kepada pihak ketiga, tanpa terikat lokasi, bisa lokal maupun internasional. Sementara offshoring berfokus pada pemindahan proses bisnis ke negara lain, baik dikelola sendiri maupun oleh vendor.

Meski terlihat mirip, pemahaman yang tepat atas keduanya sangat penting agar perusahaan dapat memilih strategi yang paling efektif sesuai kebutuhan bisnisnya. Simak penjelasan detailnya.

Apa Bedanya Offshoring dan Outsourcing?

Di dunia kerja dan bisnis, dua istilah ini sering digunakan secara bergantian, padahal artinya tidak sama. Yuk, kita bedah satu per satu!

1. Apa Itu Outsourcing?

Outsourcing adalah praktik di mana perusahaan menyerahkan sebagian proses bisnis atau pekerjaan tertentu kepada pihak ketiga. Fokusnya bukan pada lokasi, tapi pada siapa yang mengerjakan. Contoh: perusahaan di Jakarta menyerahkan pengelolaan IT support kepada vendor lokal atau internasional.

Keuntungan Outsourcing:

  • Fokus ke core business

  • Efisiensi biaya

  • Akses ke tenaga ahli tanpa harus rekrut internal

  • Skala bisnis lebih fleksibel

2. Apa Itu Offshoring?

Offshoring adalah praktik memindahkan proses bisnis ke negara lain, bisa tetap dioperasikan sendiri (captive) atau melalui vendor. Fokusnya pada lokasi.

Contoh: perusahaan AS membangun tim pengembangan software di Indonesia.

Keuntungan Offshoring:

  • Biaya operasional lebih murah

  • Ketersediaan talent yang lebih banyak

  • Operasi 24 jam (karena perbedaan zona waktu)

Aspek Outsourcing Offshoring
Fokus utama Siapa yang mengerjakan Di mana pekerjaan dilakukan
Lokasi Bisa lokal atau internasional Selalu internasional
Pengelolaan Dipegang vendor pihak ketiga Bisa internal (captive) atau vendor
Tujuan utama Efisiensi operasional & akses expertise Efisiensi biaya & skalabilitas global

Baca juga: IT outsourcing vs IT in-house, Mana yang Menguntungkan?

Mana yang Cocok untuk Perusahaan Anda?

Memilih antara outsourcing dan offshoring bukan sekadar soal efisiensi biaya, ini adalah keputusan strategis yang memengaruhi arah pertumbuhan, efisiensi operasional, dan daya saing perusahaan Anda. Berikut penjelasan mendalamnya:

Outsourcing: Anda Fokus ke Strategi, Masalah Teknis Serahkan ke Ahlinya

Jika perusahaan Anda mulai kewalahan dengan pekerjaan operasional yang tidak berkaitan langsung dengan core business, seperti IT support, software testing, atau data entry, outsourcing bisa menjadi solusi terbaik.

Dengan outsourcing, perusahaan Anda bisa:

  • Mengurangi beban rekrutmen dan pelatihan internal

  • Mendapat akses cepat ke tenaga ahli dengan pengalaman relevan

  • Mengalihkan fokus tim internal ke inovasi, strategi, dan pertumbuhan

Outsourcing cocok bagi perusahaan yang ingin lincah, efisien, dan tetap kompetitif di tengah dinamika pasar yang cepat berubah.

Offshoring: Skala Lebih Besar, Biaya Lebih Rendah

Offshoring lebih dari sekadar pemindahan pekerjaan ke luar negeri. Ini adalah strategi ekspansi global yang memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan perbedaan biaya tenaga kerja dan zona waktu.

Misalnya, Anda adalah perusahaan yang berlokasi di Malaysia atau Singapura, lalu ingin merekrut tenaga kerja dengan biaya yang lebih rendah. Anda bisa memanfaatkan perbedaan salary ini di berbagai wilayah, misalnya dengan merekrut tenaga kerja di Indonesia yang cost-nya lebih rendah.

Anda bisa merekrut tenaga kerja di Indonesia melalui global development center Kami.

Dengan offshoring, Anda bisa:

  • Menekan biaya operasional secara signifikan

  • Mengakses talent pool global yang lebih luas

  • Menciptakan model kerja 24/7 berkat perbedaan zona waktu

Offshoring sangat ideal untuk perusahaan yang ingin meningkatkan kapasitas tanpa harus menambah beban biaya secara proporsional.

Gabungan Keduanya: Model Hybrid

Semakin banyak perusahaan memilih untuk menggabungkan outsourcing dan offshoring demi efisiensi maksimal. Misalnya, meng-outsource proses pengembangan software ke vendor offshore, sementara proses deployment tetap dikelola secara lokal.

Model hybrid ini memberikan:

  • Fleksibilitas dalam pengelolaan proyek

  • Kombinasi efisiensi biaya dan kontrol kualitas

  • Risiko yang lebih terdistribusi dan terkendali

Baca juga: Perusahaan Besar yang Sukses Menggunakan IT Outsourcing

Percayakan Kebutuhan IT Outsourcing Anda pada IDstar

Dengan pengalaman mendukung lebih dari 30 perusahaan dari berbagai industri, IDstar menghadirkan solusi IT Managed Services yang siap pakai, scalable, dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.

Mulai dari penyediaan tenaga IT profesional, hingga manajemen proyek dan otomatisasi proses, kami bantu Anda menghemat waktu, biaya, dan sumber daya tanpa mengorbankan kualitas.

Ingin tahu bagaimana IT outsourcing bisa membantu bisnis Anda tumbuh lebih cepat dan efisien? Tim kami siap berdiskusi dan memberikan solusi terbaik untuk transformasi digital perusahaan Anda.

Kami telah banyak menghandel klien dari berbagai industri, seperti telekomunikasi, financial technology, banking, manufacturing, retail, transportasi, dan lain sebagainya.

Kami memiliki 500+ talent expert yang siap berkontribusi untuk project Anda. Tak hanya itu, IDstar telah menyelesaikan 1000+ project dengan puluhan client lokal dan internasional.

Yuk, cari tahu bagaimana IDStar dapat membantu bisnis Anda.

Hubungi kami dan konsultasikan kebutuhan Anda, sekarang juga!

Share:

IDstar insights

Related Insights​

alongside with 7000+

Get the latest news about IT industry from IDstar directly to your email





agent Chat Us
×