IDStar IT Consultant Jakarta – Profesi software engineer memang terbilang sangat menjanjikan. Apalagi, perkembangan teknologi semakin membuka peluang kerja software engineer dengan gaji yang menggiurkan, bahkan bisa sampai 2 digit.
Banyak orang yang mencari informasi bagaimana cara menjadi software engineer. Menjadi software engineer bisa ditempuh dengan berbagai cara, seperti belajar otodidak, ikut pendidikan formal, hingga program sertifikasi.
Berikut kami jelaskan bagaimana cara menjadi software engineer dari nol. Bagi kamu yang belum ada basic IT sama sekali, tidak masalah. Asalkan memiliki niat yang tinggi dan belajar yang tekun, kamu bisa menjadi software engineer yang baik.
Bagaimana Cara Menjadi Software Engineer?
Sederhananya, software engineer adalah seorang yang bertugas untuk membuat perangkat lunak (software) mulai dari proses desain, pengembangan, pengujian, dan debugging aplikasi perangkat lunak.
Idealnya, Software engineer memiliki kombinasi pengetahuan bisnis, keterampilan pemrograman, dan pengalaman dengan berbagai proses dalam Teknologi Informasi. Berikut adalah cara menjadi software engineer bagi pemula.
Memahami Dasar-dasar Pemrograman
Untuk menjadi seorang software engineer, kamu perlu memulai dengan mempelajari bahasa pemrograman dasar seperti Python, Java, atau C++.
Ada banyak sumber belajar online yang bisa kamu manfaatkan. Kamu pun tidak mesti harus langsung paham semua bahasa pemrograman tersebut. Cukup pelajari yang paling mudah terlebih dahulu dan tetaplah melakukan improvement.
Pendidikan Formal atau Kursus Online
Meskipun tidak selalu wajib, memiliki latar belakang pendidikan formal dalam ilmu komputer bisa sangat membantu. Beberapa jurusan kuliah untuk menjadi software engineer adalah Sistem Informasi, Teknik Informatika, Teknik Komputer, dan jurusan IT lainnya.
Nah, apabila kamu sudah terlanjur kuliah di jurusan lain tetapi ingin mencoba masuk dunia IT, jalan alternatifnya kamu bisa mengikuti kursus online dari platform seperti Coursera, Udemy, atau edX.
Praktik dan Pembuatan Proyek
Mulailah membuat proyek kecil untuk mempraktikkan keterampilan pemrogramanmu. Ini bisa berupa aplikasi web sederhana, permainan, atau alat otomatisasi.
Dengan praktik, kamu jadi ada bayangan bagaimana menjadi software engineer. Praktik juga membuatmu lebih yakin dan memiliki banyak persiapan jika nantinya ada di proses interview kerja.
Kamu juga bisa mengikuti beberapa bootcamp yang menyediakan sesi pengerjaan project. Alhasil, tidak hanya belajar didampingi mentor akan tetapi bisa mendapatkan portfolio.
Pelajari silabus software developer
Memahami siklus pengembangan perangkat lunak dan metodologi seperti Agile dan Scrum akan sangat berguna. kamu bisa mulai mempelajari beberapa silabus tentang software developer. Pelajari silabus secara otodidak di Youtube atau bisa juga melalui bimbingan mentor dengan mengikuti kursus.
Jika memungkinkan, buatlah jadwal rutin setiap hari untuk mempelajari silabusnya. Sebab silabusnya banyak, kamu bisa memberikan waktu 1-2 jam untuk belajar otodidak.
Bangun dan Tingkatkan Portofolio
Berkontribusi pada proyek open source bisa memberikan pengalaman praktis dan juga membantu membangun portofolio kamu. Kamu bisa mencari dan bergabung dengan beberapa komunitas agar mendapatkan project tersebut.
Portofolio yang menunjukkan proyek dan kontribusi yang telah kamu buat sangat penting saat melamar pekerjaan. Jadi, rajinlah untuk ikut project serta pastikan kamu mendokumentasikan setiap project yang kamu jalankan.
Belajar tentang Pengujian dan Debugging
Keterampilan ini penting untuk memastikan bahwa kode yang kamu buat bebas dari bug dan kesalahan. Sebenarnya skill ini masih opsional, sebab dalam dunia IT ada yang namanya QA atau Software tester yang bertugas untuk menguji kesalahan dari proses pengembangan software.
Namun, tidak ada salahnya kamu belajar proses pengujian atau debugging untuk menambah nilai kamu di mata perusahaan.
Perluas Koneksi dengan Ikut Komunitas
Industri TI berkembang pesat. Kamu harus terus mengikuti tren terbaru dalam teknologi dan pemrograman. Bergabunglah dengan komunitas seperti GitHub atau forum pemrograman untuk berbagi pengetahuan dan membangun jaringan. Dengan memperbanyak komunitas, kamu akan melihat beberapa diskusi tentang permasalahan yang dialami para software engineer dan bagaimana cara solving-nya.
Daftar program magang
Jalan cepat untuk menjadi software engineer, setelah kamu mengikuti program sertifikasi, punya pengalaman praktik, sudah belajar otodidak, dan sudah ada portofolio, saatnya menguji diri dengan ikut program magang.
Saat ini, sudah banyak perusahaan yang membuka program magang meskipun tanpa melihat background pendidikan. Tugas kamu hanyalah memperbanyak pengakuan lewat sertifikasi dan kursus. Apalagi bagi kamu yang sudah ada background IT, selangkah lagi jadi Software Developer Profesional!
Personal Branding Jangan Lupa
Nah, ada juga yang paling penting adalah personal branding. Cobalah untuk memasarkan diri kamu sebagai pencinta IT atau software developer enthusiast. Kamu bisa membangun portofolio lewat Linkedin atau membuat website yang menceritakan portofolio atau usahamu untuk menjadi seorang software developer.
Mempersiapkan Wawancara Kerja
Nah, setelah melamar pekerjaan dan mempermantap personal branding, selanjutnya adalah latihan wawancara. Latih keterampilan wawancara dan persiapkan diri dengan mempelajari pertanyaan umum yang diajukan dalam wawancara untuk posisi software engineer.
Baca juga: 10 Pertanyaan interview software engineer
Potensi Karir Software Engineer
Mungkin kamu masih bertanya-tanya, apakah pekerjaan software engineer akan menjanjikan untuk 5 tahun ke depan? Dilansir dari Knowledge hub, permintaan akan tenaga kerja software engineer di semua industri meningkat hampir 17% di tahun 2023.
Selain itu, ada beberapa alasan umum mengapa bekerja sebagai software engineer merupakan pilihan yang tepat:
- Permintaan yang Tinggi: Hampir setiap industri saat ini memerlukan Software Engineers untuk mengembangkan dan memelihara sistem mereka. Ini mencakup sektor seperti teknologi, kesehatan, keuangan, pendidikan, dan banyak lagi.
- Diversifikasi Peran: Seorang Software Engineer bisa memilih untuk spesialisasi dalam berbagai bidang seperti pengembangan web, aplikasi mobile, data science, kecerdasan buatan, atau pengembangan game.
- Peluang Kerja Global: Kemampuan untuk bekerja secara remote atau sebagai freelancer membuka peluang bagi Software Engineers untuk bekerja dengan perusahaan dari seluruh dunia.
- Pengembangan Karir yang Berkelanjutan: Industri TI memberikan banyak kesempatan untuk pengembangan karir, mulai dari posisi entry-level hingga peran manajerial atau spesialis. Jadi, berkarier sebagai software engineer tidak akan mandeg.
- Gaji yang Kompetitif: Software Engineers umumnya menerima gaji yang kompetitif, yang mencerminkan permintaan tinggi dan keahlian teknis yang diperlukan dalam pekerjaan mereka. Semakin tinggi skill dan pengalamanmu maka akan semakin mahal bayaranmu.
- Kemajuan Teknologi yang Cepat: Kemajuan teknologi yang terus-menerus menawarkan kesempatan bagi Software Engineer untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan teknologi baru.
- Kerja Sama Tim dan Kolaborasi: Bekerja dalam proyek besar seringkali melibatkan kerja sama tim, memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan profesional lain dan memperluas jaringan.
- Kesempatan untuk Inovasi: Banyak perusahaan menghargai inovasi dan kreativitas dalam pengembangan perangkat lunak, memberikan ruang bagi Software Engineers untuk mengembangkan solusi baru dan inovatif.
- Kesempatan untuk Berkontribusi pada Produk Berdampak Besar: Banyak Software Engineers bekerja pada produk atau layanan yang digunakan oleh jutaan orang, memberikan rasa kepuasan dan dampak yang nyata.
- Keseimbangan Kerja-Hidup yang Fleksibel: Banyak perusahaan di bidang TI menawarkan fleksibilitas dalam hal jam kerja dan opsi untuk bekerja dari rumah, yang membantu dalam menjaga keseimbangan kerja-hidup.
Baca juga: Profesi Data Science: Prospek Karier, Gaji, dan Tugasnya 2024
Tugas dan Tanggungjawab Software Engineer
Melansir Resourceworkable, ada banyak tugas yang harus diemban oleh software engineer yang tentunya tidak begitu mudah.
- Pengerjaan software development life cycle (SDLC), mulai dari perencanaan, analisis kebutuhan, desain, implementasi, pengujian, hingga pemeliharaan.
- Mengembangkan flowchart, layout, dan dokumentasi untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan menemukan solusi dari permasalahan yang ada.
- Membuat kode pemrograman yang tidak hanya fungsional tetapi juga terstruktur dengan baik, bersih, dan dapat diuji untuk memastikan kualitas perangkat.
- Membuat dokumen spesifikasi yang mendetail untuk menilai apakah solusi yang diusulkan bisa beroperasi dengan efektif dalam kondisi nyata.
- Menggabungkan berbagai bagian dari perangkat lunak untuk menciptakan sistem yang terintegrasi dan berfungsi secara keseluruhan.
- Merencanakan dan melaksanakan tes untuk memverifikasi bahwa perangkat lunak bekerja sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
- Mendokumentasikan desain perangkat lunak dan fungsinya, serta melakukan pemeliharaan rutin untuk memastikan perangkat lunak tetap berjalan dengan baik.
- Mengidentifikasi dan memperbaiki bug dalam perangkat lunak, serta melakukan pembaruan untuk meningkatkan sistem yang sudah ada.
- Meluncurkan perangkat lunak ke pengguna akhir dan menganalisis tanggapan mereka untuk melakukan perbaikan.
- Memastikan semua aktivitas dan hasil kerja sesuai dengan timeline proyek dan mengikuti standar yang berlaku di industri.
Skill yang Harus Dikuasai Software Engineer
Nah, bagi kamu yang ingin berkarier sebagai software engineer, umumnya akan dihadapkan dengan beberapa kualifikasi, seperti yang dijelaskan berikut:
- Kemampuan Pemrograman: Ini adalah inti dari menjadi software engineer. Kamu perlu menguasai satu atau lebih bahasa pemrograman seperti Java, Python, C++, Ruby, atau JavaScript. Pemahaman tentang struktur data, algoritma, dan paradigma pemrograman (objek-oriented, fungsional, dll.) juga penting.
- Pengembangan Web dan Aplikasi: Memiliki pengetahuan dalam pengembangan web (HTML, CSS, JavaScript) dan pemahaman tentang kerangka kerja seperti React, Angular, atau Vue untuk front-end, serta Node.js, Ruby on Rails, atau Django untuk back-end.
- Database dan Manajemen Data: Kemampuan untuk bekerja dengan database relasional (seperti MySQL, PostgreSQL) dan non-relasional (seperti MongoDB), serta memahami SQL dan ORM (Object-Relational Mapping).
- Pengujian dan Debugging: Kemampuan untuk menulis dan melakukan pengujian unit, pengujian integrasi, serta pengalaman dalam debugging untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan dalam kode.
- Pengembangan Berorientasi Objek (OOP): Memahami konsep-konsep seperti kelas, objek, warisan, enkapsulasi, dan polimorfisme.
- Penggunaan Alat Pengembangan Perangkat Lunak: Kemampuan untuk menggunakan alat-alat seperti sistem kontrol versi (Git), IDE (Integrated Development Environment), dan penggunaan containerisasi dan orkestrasi (seperti Docker dan Kubernetes).
- Prinsip-prinsip Desain Perangkat Lunak: Memahami desain perangkat lunak, termasuk pola desain, arsitektur bersih, dan prinsip SOLID.
- Kemampuan Analitis dan Pemecahan Masalah: Keterampilan untuk memecahkan masalah secara logis dan efisien, sering kali dengan pendekatan algoritmik.
- Pemahaman tentang Metodologi Agile dan Scrum: Memahami bagaimana kerja tim dalam siklus pengembangan yang cepat dan iteratif, serta adaptasi dengan perubahan kebutuhan.
- Keterampilan Komunikasi dan Kolaborasi: Keterampilan ini penting dalam bekerja dengan tim, baik untuk berkomunikasi dengan anggota tim lainnya maupun pemangku kepentingan lainnya.
- Pemahaman Keamanan Perangkat Lunak: Mengetahui dasar-dasar keamanan perangkat lunak, termasuk cara mengidentifikasi dan memitigasi kerentanan.
- Pengembangan Berkelanjutan dan Integrasi Terus-menerus (CI/CD): Memahami cara kerja alur kerja CI/CD untuk pengiriman perangkat lunak yang efisien dan otomatis.
- Pemahaman Cloud Computing: Memahami layanan cloud seperti AWS, Azure, atau Google Cloud, serta cara mereka digunakan dalam pengembangan dan penyebaran perangkat lunak.
Gaji Software Engineer di Indonesia
Berbicara tentang gaji tentu sangat subjective, tergantung bagaimana kesanggupan perusahaan, pengalaman kandidat, skill yang dimiliki, atau mungkin industri tempat bekerja.
Namun, di sini kami akan rangkum beberapa sumber yang menyertakan data gaji seorang software engineer di Indonesia.
- Menurut PayScale, gaji rata-rata untuk seorang Software Engineer di Indonesia pada tahun 2023 adalah Rp 120,570,977 per tahun. Rentang gaji dasar berkisar dari Rp 5 juta hingga Rp 310 juta, dengan bonus berkisar dari Rp 5 juta hingga Rp 51 juta, dan bagi hasil keuntungan dari Rp 4 juta hingga Rp 39 juta, menyebabkan total gaji berkisar antara Rp 9 juta hingga Rp 374 juta
- Dilansir dari Indeed bahwa gaji rata-rata untuk seorang software engineer di Indonesia adalah Rp 8.971.270 per bulan, berdasarkan data yang diperbarui pada November 2023. Mereka juga mencatat bahwa di perusahaan seperti Traveloka, gaji rata-rata dilaporkan sekitar Rp 14.937.567 per bulan.
- Terakhir, Katadata menyebutkan bahwa rata-rata gaji bulanan software engineer di Indonesia adalah Rp 10.000.000. Gaji tertinggi yang dilaporkan bisa mencapai Rp 40.000.000 per bulan, sementara gaji terendah berada di kisaran Rp 3.000.000 per bulan.
Penutup
Dengan mengetahui cara berkarir menjadi software engineer akan membantu kamu membangun karir dan mengetahui tujuan masa depan yang diinginkan. Sebagai penutup, beriku akan kami berikan rangkuman artikelnya:
- Pertimbangkan mengikuti pendidikan formal yang sesuai
- Rutin mengikuti sertifikasi atau pelatihan seperti bootcamp
- Mulai pelajari bahasa pemrograman
- Pelajari struktur data dan algoritma.
- Tingkatkan keterampilan.
- Buat project individu dan ciptakan portfolio
- Cari dan daftar magang.
- Latihan interview kerja.
- Mulai cari pekerjaan.
Itulah penjelasan mengenai cara menjadi software engineer beserta informasi penting lainnya. Apabila kamu berminat untuk menjadi software engineer, kamu bisa submit CV kamu melalui portal karier di IDStar. Kami akan membantumu menemukan pekerjaan impianmu dan ikut serta membangun kariermu.