Langkah Membuat Rekonsiliasi Bank dengan Mudah!

Cara Membuat Rekonsiliasi Bank dengan Benar

Rekonsiliasi bank (bank reconciliation) adalah proses membandingkan catatan kas perusahaan (buku kas / general ledger / cash book) dengan laporan mutasi dari bank (bank statement) untuk menemukan dan menjelaskan perbedaan.

Tujuannya: memastikan saldo kas yang dilaporkan perusahaan benar, mendeteksi kesalahan, menanggapi cek yang belum dicairkan, dan menangani biaya/pendapatan bank yang belum dicatat.

Di bawah ini panduan sedetail mungkin langkah, contoh angka beserta perhitungan digit-by-digit, jurnal yang perlu dibuat, template checklist, serta tip pencegahan umum.

Apa Itu Rekonsiliasi Bank dan Mengapa Penting

Rekonsiliasi bank (bank reconciliation) adalah proses mencocokkan catatan kas di pembukuan perusahaan dengan laporan transaksi dari pihak bank.
Perbedaan antara keduanya bisa terjadi karena berbagai faktor seperti:

  • Setoran belum masuk ke bank (deposit in transit).

  • Cek belum dicairkan (outstanding checks).

  • Biaya bank atau bunga yang belum dicatat.

  • Kesalahan pencatatan transaksi.

Tanpa rekonsiliasi yang rutin, perusahaan bisa salah dalam melaporkan posisi kasnya, yang dapat memengaruhi keputusan keuangan dan audit.

Dokumen yang Dibutuhkan

Sebelum melakukan rekonsiliasi, siapkan dokumen berikut:

  1. Bank Statement — laporan transaksi bank periode yang sama.

  2. Buku Kas / Buku Bank Internal — catatan transaksi internal perusahaan.

  3. Daftar Cek dan Bukti Setoran — untuk identifikasi transaksi tertunda.

  4. Bukti Biaya Bank & Bunga — seperti biaya admin, bunga deposito, dan lainnya.

  5. Software atau Template Rekonsiliasi — misalnya Excel, Xero, MYOB, atau SAP.

Langkah-Langkah Membuat Rekonsiliasi Bank

Berikut langkah-langkah sistematis yang dapat Anda ikuti:

1. Bandingkan Saldo Awal

Pastikan saldo awal pada buku kas sama dengan saldo awal bank statement. Bila berbeda, cari penyebabnya dari rekonsiliasi bulan sebelumnya.

2. Cocokkan Transaksi

Teliti setiap transaksi di laporan bank dan tandai yang sudah tercatat di buku kas. Transaksi yang belum cocok perlu diidentifikasi lebih lanjut.

3. Kategorikan Perbedaan

Perbedaan yang umum muncul antara laporan bank dan buku kas:

  • Deposits in Transit: setoran sudah dicatat di buku, tapi belum masuk bank.

  • Outstanding Checks: cek sudah dicatat sebagai pengeluaran, tapi belum dicairkan penerima.

  • Biaya dan Bunga Bank: muncul di laporan bank, belum dicatat di buku kas.

  • Kesalahan Pencatatan: salah jumlah atau tanggal pada salah satu pihak.

4. Hitung Saldo yang Disesuaikan (Adjusted Balance)

Sesuaikan saldo bank dan saldo buku kas hingga keduanya sama.

Contoh Kasus Rekonsiliasi Bank

Data awal:

  • Saldo bank statement: Rp11.200.000

  • Saldo buku kas: Rp12.450.000

Item perbedaan:

  • Setoran dalam perjalanan: Rp2.500.000

  • Cek belum dicairkan: Rp1.100.000

  • Penagihan piutang oleh bank: Rp300.000

  • Bunga bank: Rp50.000

  • Biaya administrasi: Rp200.000

A. Penyesuaian Saldo Bank

Saldo bank Rp11.200.000

  • Setoran dalam perjalanan Rp2.500.000
    − Cek belum dicairkan Rp1.100.000
    = Adjusted Bank Balance: Rp12.600.000

B. Penyesuaian Saldo Buku Kas

Saldo buku kas Rp12.450.000

  • Penagihan piutang Rp300.000

  • Bunga bank Rp50.000
    − Biaya administrasi Rp200.000
    = Adjusted Book Balance: Rp12.600.000

Hasil akhir: Saldo sudah cocok (Rp12.600.000).

Template Rekonsiliasi Bank (Format Excel)

Keterangan Bank (Rp) Buku Kas (Rp)
Saldo awal 11.200.000 12.450.000
+ Setoran dalam perjalanan 2.500.000
− Cek belum dicairkan 1.100.000
Saldo Bank Disesuaikan 12.600.000
+ Penagihan bank 300.000
+ Bunga bank 50.000
− Biaya administrasi 200.000
Saldo Buku Disesuaikan 12.600.000

Kesalahan Umum dalam Rekonsiliasi Bank

  1. Salah input tanggal atau jumlah transaksi.

  2. Melewatkan biaya kecil dari bank.

  3. Cek lama yang belum dibatalkan.

  4. Tidak meninjau transaksi otomatis bank (auto-debit)

Solusinya: selalu periksa bukti transaksi, buat jurnal koreksi, dan gunakan software akuntansi dengan fitur bank feed otomatis.

Baca juga: Mengapa Konsultan IT IDStar Jadi Pilihan Terbaik untuk Bisnis?

Siapa yang Bertugas Membuat Rekonsiliasi Bank?

Orang yang membuat laporan rekonsiliasi bank biasanya adalah bagian dari tim akuntansi atau keuangan di sebuah perusahaan. Secara lebih spesifik, berikut adalah beberapa peran yang sering terlibat dalam pembuatan laporan rekonsiliasi bank:

  1. Akuntan: Akuntan adalah profesional yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua transaksi keuangan dicatat dengan benar. Mereka biasanya yang melakukan rekonsiliasi bank sebagai bagian dari tanggung jawab mereka dalam memastikan laporan keuangan yang akurat.
  2. Staf Keuangan: Tim atau staf keuangan dalam sebuah perusahaan juga bisa terlibat dalam proses rekonsiliasi bank. Mereka bekerja untuk memastikan bahwa catatan bank perusahaan sesuai dengan catatan internal perusahaan.
  3. Manager Keuangan: Manager keuangan sering kali mengawasi proses rekonsiliasi bank untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan yang terlewatkan dan bahwa semua transaksi telah dicatat dengan benar.
  4. Controller: Dalam beberapa perusahaan, controller (pengendali keuangan) memiliki tanggung jawab untuk meninjau dan mengesahkan laporan rekonsiliasi bank yang dibuat oleh akuntan atau staf keuangan.
  5. Auditor Internal: Auditor internal mungkin juga terlibat dalam proses rekonsiliasi bank untuk memastikan bahwa semua prosedur telah diikuti dan tidak ada penyimpangan atau kesalahan.
  6. Bendahara: Di organisasi yang lebih kecil, bendahara mungkin yang bertanggung jawab langsung untuk melakukan dan memverifikasi rekonsiliasi bank.

Setiap peran tersebut berkontribusi untuk memastikan bahwa laporan rekonsiliasi bank akurat dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Bagaimana Agentic Automation dapat membantu dalam Rekonsiliasi Bank?

Bisakah rekonsiliasi diotomatisasi? Jawabannya tentu bisa. Ada beragam tools yang bisa digunakan untuk mengotomatisasi rekonsiliasi. Salah satunya dengan Agentic Automation, begini langkahnya:

  1. Otomatisasi Pengumpulan Data: tools dapat mengotomatisasi proses pengumpulan laporan bank dan catatan keuangan dari sistem yang berbeda. Robot dapat dengan mudah mengakses, mengunduh, dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk rekonsiliasi.
  2. Pencocokan Transaksi: Tools dapat secara efisien mencocokkan transaksi individu antara catatan keuangan perusahaan dan laporan bank. Ini termasuk memeriksa cek yang dikeluarkan, deposit, dan pembayaran.
  3. Identifikasi Perbedaan: Tools dapat dengan cepat mengidentifikasi perbedaan antara laporan bank dan catatan keuangan, seperti cek yang belum dicairkan, biaya bank, atau kesalahan entri.
  4. Pembuatan Jurnal Penyesuaian: Agentic dapat otomatis membuat jurnal penyesuaian untuk transaksi yang tidak cocok atau perbedaan yang ditemukan selama proses rekonsiliasi.
  5. Perbaruan Saldo Buku: Setelah penyesuaian, Agentic Automation dapat mengupdate saldo buku, memastikan bahwa semua data akurat dan terkini.
  6. Peningkatan Akurasi: Dengan mengurangi intervensi manual, tools mengurangi risiko kesalahan manusia, meningkatkan akurasi data.
  7. Laporan dan Dokumentasi: Tools dapat menghasilkan laporan rekonsiliasi dan memelihara dokumentasi proses untuk tujuan audit dan kepatuhan.
  8. Efisiensi Waktu: Menggunakan Agentic Automation untuk rekonsiliasi bank menghemat waktu yang signifikan, memungkinkan staf untuk fokus pada tugas analitis dan strategis yang lebih kompleks.
  9. Skalabilitas: Tools memungkinkan penanganan volume transaksi yang besar dengan mudah, meningkatkan skalabilitas operasi keuangan.
  10. Integrasi dengan Sistem Lain: Tools dapat diintegrasikan dengan berbagai sistem dan aplikasi keuangan, memungkinkan aliran kerja yang mulus dan otomatisasi lintas platform.

Baca juga: Cara Mengatasi Human Error dalam Bisnis dengan RPA

Dengan demikian, Agentic Automation dapat memainkan peran penting dalam mengoptimalkan proses rekonsiliasi bank, mengurangi beban kerja manual, meningkatkan akurasi, dan memungkinkan efisiensi operasional yang lebih besar.

Rekonsiliasi Bank Lebih Cepat, Akurat, dan Bebas Human Error

Rekonsiliasi bank bukan hanya kewajiban administratif, tetapi juga bagian dari pengendalian keuangan yang sangat penting. Dengan proses yang rapi dan rutin, perusahaan dapat memastikan seluruh transaksi kas tercatat dengan benar, mencegah kebocoran dana, serta menjaga kepercayaan pemangku kepentingan.

Proses rekonsiliasi manual sering kali memakan waktu, melelahkan, dan rawan kesalahan. Dengan Agentic Automation dari IDstar, sistem AI kami dapat:

  • Mengambil data bank statement dan buku kas secara otomatis,

  • Mencocokkan transaksi dalam hitungan detik,

  • Menghasilkan laporan rekonsiliasi yang siap audit tanpa campur tangan manual.

Wujudkan rekonsiliasi bank 10x lebih cepat dan pastikan tim keuangan Anda fokus pada hal yang lebih strategis.


Referensi:

  1. Investopedia – Bank Reconciliation Definition

  2. AccountingTools – Bank Reconciliation Example

  3. OJK – Pedoman Umum Akuntansi Keuangan

Saatnya Bisnis Anda Bergerak Lebih Cepat

Tinggalkan proses manual.
Gunakan Agentic Automation dan IT Outsourcing dari IDstar untuk kerja lebih cepat, efisien, dan scalable.

Alongside with 7000+ Subscribers

Get the latest news about IT industry from IDstar directly to your email





We value your data safety. View Privacy Policy

agent Chat Us
×