Di era digital saat ini, laptop, smartphone dan internet telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari manusia di seluruh dunia. Oleh karena itu, menggunakan software application telah menjadi kewajiban agar tetap menjadi bisnis yang kompetitif.
Seiring meningkatnya kebutuhan software application, organisasi menyadari pentingnya metode pengembangan melalui pendekatan yang mendorong fleksibilitas dan kecepatan dalam software development project. Namun, siklus pengembangan yang lebih pendek dan lebih cepat umumnya berdampak pada kualitas, dan di sinilah peran QA Tester dibutuhkan.
Apa Itu QA Tester?
QA Tester adalah IT Talent yang bertanggung jawab menguji software application untuk menemukan bug, membuat laporan dan bekerja dengan software developer dalam memperbaiki masalah kualitas aplikasi.
Fokus pada tujuan rilis software application berkualitas, QA Tester mengeksplorasi cara bagaimana aplikasi bekerja dan menemukan kemungkinan cacat. Didukung metodologi pengujian dan QA tools memungkinkan produk aplikasi memenuhi ekspektasi pengguna (user) pada desain, kompatibilitas, fungsi, dll.
QA Testing pada waktu yang tepat menghemat biaya dan waktu untuk pengerjaan ulang serta mendukung rilis software application tanpa cacat ke market/client. QA Tester biasanya mulai bekerja pada tahap pengumpulan kebutuhan (requirements gathering) dan berlanjut hingga aplikasi software digunakan.
Namun, itu juga bervariasi tergantung pada model pengembangan yang digunakan. Misalnya, pada model Waterfall, QA Tester bekerja pada Testing Phase. Dalam model Agile, QA Testing dilakukan pada akhir setiap Iterasi. Aplikasi diuji pada akhir proyek lagi.
Peran QA Tester Dalam Software Development Project
Peran QA Tester adalah berpusat pada memberikan hasil terbaik kepada pelanggan (user/client). Dalam konteks Quality Assurance, cacat pada software application bukan hanya bug. Ini bisa berupa masalah apa pun yang memengaruhi user experience (pengalaman pengguna), mulai dari navigasi yang buruk hingga waktu loading yang lambat. Satu-satunya cara untuk meminimalkan risiko cacat sekaligus memaksimalkan pengalaman pengguna adalah dengan menyertakan Software Quality Assurance Testing di seluruh proses development.
Tugas khusus QA Tester dapat beragam dan bergantung pada proyek tertentu yang ditugaskan kepada mereka. Berikut adalah daftar umum tugas mereka yang paling sering dilakukan:
- 1. Membuat dan merancang rencana pengujian
2. Monitor sistem dan fungsionalitas aplikasi software
3. Menghitung risiko dan eskalasi issues ke project management team
4. Melakukan coding untuk menjalankan automated tests guna memastikan konsistensi, pengulangan, dan mempercepat rilis.
5. Mengembangkan rencana pengujian dan pendekatan baru untuk mencari bug.
6. Menetapkan standar kualitas agar software application berfungsi sesuai ekspektasi user/client
7. Melakukan pengujian manual
8. Meneliti proses dan teknologi pengujian baru
9. Memahami dan menganalisis fitur produk
10. Mendorong efisiensi dan inovasi
11. Meninjau user interface dan memberikan feedback ke IT Developer
Gaji QA Tester Di Indonesia
Gaji QA Tester entry level rata-rata IDR 3.959.000,- per bulan, data berdasarkan Glassdoor company reviews yang diposting secara anonim oleh karyawan dengan profesi sebagai QA Tester. Sementara itu gaji QA Tester pengalaman 2-5 tahun adalah IDR 6.700.000,- per bulan, sedangkan QA Tester senior level career (pengalaman 5-10 tahun) menerima gaji IDR 11.000.000,- per bulan.
Sofware Quality Assurance merupakan core element dalam proyek software development, dan IT Talent di bidang tersebut memainkan peran integral yang sama pentingnya dengan Software Developer. Stakeholder, Client dan Product Manager mencegah resiko kegagalan development project dengan Hire Quality Assurance lebih banyak untuk dipekerjaan dalam project.
Scott Ames, dari Autotester, Inc., sebuah perusahaan Outsourcing Software Development di Dallas mengatakan, “tingginya permintaan profesi QA Tester bukan karena kurangnya IT Talent tetapi jadwal rilis software application yang semakin padat menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan profesi QA”.