Apa Itu Automation Engineering? Peran dan Contoh Penerapannya

Apa Itu Automation Engineering? Peran dan Contoh Penerapan di Bisnis

automation engineering untuk bisnis

IDStar, IT Consulting Jakarta – Automation Engineering tak hanya menjadi istilah trendi, tetapi juga menjadi tulang punggung transformasi teknologi di era modern ini. Sebagai salah satu pendorong utama revolusi industri, teknologi ini membentuk cara bisnis beroperasi serta memberikan keunggulan kompetitif di pasar global. 

Dalam konteks bisnis kontemporer, peran serta aplikasi dari Automation Engineering telah menjadi pusat perhatian, mendorong efisiensi dan meningkatkan produktivitas bisnis.

Namun, sebelum melangkah lebih jauh, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Automation Engineering? Bagaimana teknologi ini memberikan dampak signifikan pada dunia bisnis? Nah, artikel ini akan menggali lebih dalam mengenai definisi, peran, dan contoh nyata penerapannya di berbagai sektor industri.

Pengertian Automation Engineering

automation engineer
Unsplash

Automation Engineering, atau yang dikenal dengan rekayasa otomasi, adalah ilmu yang memfokuskan pada desain, implementasi, dan pengoptimalan sistem yang otomatis. 

Teknologi ini mencakup integrasi berbagai elemen seperti komputer, robotika, artificial intelligence, dan mesin untuk menjalankan tugas-tugas tertentu tanpa banyak intervensi manusia. 

Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan reliabilitas dalam suatu proses bisnis.

Orang yang bekerja dalam bidang ini disebut automation engineer. Adapun gaji Automation Engineer seperti dilansir dari Indeed adalah rata-rata Rp 7.311.137 per bulan di Indonesia.

Peran Automation Engineering untuk Bisnis

Ada beberapa peran penting yang bisa didapatkan jika mengadopsi automation engineering untuk bisnis. Berikut detail penjelasannya:

1. Meningkatkan Efisiensi

Dengan otomatisasi, proses bisnis yang berulang dan memakan waktu dapat dikerjakan dengan lebih cepat dan akurat. Hal ini dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi serta margin keuntungan.

Misalnya, sebuah pabrik tekstil menghadapi tantangan dalam memeriksa cacat pada kain yang diproduksi. Jika menggunakan proses manual, sudah tentu memerlukan banyak waktu dan sering kali menghasilkan kesalahan berulang. 

Nah, dengan menerapkan sistem kamera otomatis yang terintegrasi dengan software khusus, pabrik tersebut mampu memeriksa kain dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dan tingkat akurasi yang meningkat. 

Sebagai hasilnya, waktu produksi menjadi lebih cepat dan biaya yang berkaitan dengan barang cacat menurun drastis.

Baca juga: Mengenal Business Process Automation, Manfaat dan Contohnya

2. Kualitas Produk yang Konsisten

Otomatisasi memastikan bahwa setiap produk atau jasa yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang sama, mengurangi kesalahan manusia yang mungkin terjadi.

Misalnya, sebuah perusahaan minuman mengalami ketidaksesuaian volume dalam pengisian botolnya. Dengan menerapkan sistem pengisian otomatis yang dikontrol oleh sensor canggih, setiap botol diisi dengan volume yang tepat dan konsisten. 

Alhasil, keluhan konsumen mengenai ketidaksesuaian volume berkurang, dan kepercayaan merek meningkat.

3. Penyesuaian Fleksibel 

Peran Automation Engineering memungkinkan bisnis dengan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan pasar atau kebutuhan produksi, tanpa harus melakukan perubahan besar pada infrastruktur.

Misalnya, produksi Kustom di Pabrik Otomotif. Dengan meningkatnya permintaan konsumen untuk fitur mobil yang dikustomisasi, sebuah pabrik otomotif memutuskan untuk mengadopsi sistem otomatisasi fleksibel. 

Sistem ini memungkinkan perubahan cepat dalam proses produksi tanpa perlu menghentikan seluruh lini produksi. Sebagai hasilnya, pabrik tersebut dapat menawarkan variasi model dengan fitur kustom dalam jumlah yang lebih besar tanpa meningkatkan biaya produksi.

4. Penghematan Sumber Daya

Otomatisasi bisa mengurangi kebutuhan tenaga kerja dalam menjalankan tugas-tugas tertentu, sehingga memungkinkan alokasi sumber daya ke area lain yang lebih penting.

Misalnya pada otomatisasi Pelayanan Pelanggan di Industri Telekomunikasi. Sebuah perusahaan telekomunikasi besar sering kali kebanjiran panggilan pelanggan. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan tersebut mengimplementasikan sistem Interactive Voice Response (IVR) yang otomatis. 

Dengan IVR, sebagian besar pertanyaan dasar pelanggan dapat dijawab tanpa perlu intervensi operator manusia. Hasilnya, perusahaan dapat mengalokasikan tenaga kerja mereka untuk menangani masalah yang lebih kompleks, sementara IVR menangani pertanyaan rutin, menghemat biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Jika perusahaan Anda membutuhkan teknologi untuk automation, kami memiliki RPA yang mempu mengotomasikan bisnis Anda sesuai kebutuhan. Konsultasikan segera di sini.

Contoh Penerapan Automation Engineering di Berbagai Industri

Penerapan automation engineer
Freepik

Berikut beberapa contoh industri lainnya yang dapat menerapkan Automation Engineering beserta penjelasannya:

1. Automation di Bidang Kesehatan

Otomatisasi dalam Diagnostik dan Pengobatan

Dengan kemajuan teknologi, banyak prosedur diagnostik dan terapeutik di rumah sakit kini otomatis. Misalnya, mesin pemindaian seperti MRI dan CT Scan otomatis melakukan pemindaian sesuai instruksi software, mengurangi kemungkinan kesalahan dan meningkatkan akurasi. Selain itu, robotika kini juga digunakan dalam beberapa tindakan bedah untuk meningkatkan presisi dan mengurangi invasivitas prosedur.

2. Pariwisata dan Perhotelan

Otomatisasi dalam Pemesanan dan Check-in – Banyak hotel kini menawarkan check-in otomatis melalui kios atau aplikasi mobile, memungkinkan tamu untuk menghindari antrian panjang di resepsionis. 

Sistem manajemen hotel otomatis juga memudahkan proses pemesanan kamar dan layanan lainnya, memastikan ketersediaan sumber daya dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Baca juga: Cara Cepat Menyusun Laporan Keuangan dengan Automation RPA

3. Automation di Bidang Energi

Otomatisasi dalam Monitoring dan Distribusi Energi – Industri energi, terutama sektor energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, semakin mengandalkan sistem otomatis untuk memantau dan mengatur distribusi energi. 

Sensor dan sistem kontrol otomatis memastikan efisiensi maksimum dari panel surya atau turbin angin, dan otomatis mengalihkan sumber daya sesuai dengan kebutuhan.

4. Transportasi

Kendaraan Otonom dan Sistem Manajemen Lalu Lintas – Kendaraan otonom atau self-driving cars adalah contoh utama otomatisasi dalam industri transportasi. Dengan teknologi canggih, kendaraan ini dapat beroperasi tanpa pengemudi, meningkatkan keselamatan dan efisiensi. 

Selain itu, sistem manajemen lalu lintas otomatis memungkinkan pengawasan dan kontrol lalu lintas real-time, mengurangi kemacetan dan meningkatkan aliran kendaraan.

5. Real Estate dan Konstruksi

Otomatisasi dalam Desain dan Pemodelan – Software desain seperti Building Information Modeling (BIM) memungkinkan otomatisasi dalam perencanaan dan pemodelan bangunan. 

Dengan fitur ini, arsitek dan insinyur dapat dengan mudah membuat simulasi, analisis, dan optimasi desain bangunan sebelum konstruksi dimulai, menghemat waktu dan biaya.

Sebagai kesimpulan, Automation Engineering memegang peranan krusial dalam membentuk masa depan bisnis. Dengan memahami peran dan contoh penerapan teknologi ini, bisnis dapat memanfaatkan potensinya untuk mencapai keunggulan kompetitif di pasarnya.

Cari Tahu bagaimana RPA Developer dapat membantu bisnis Anda.

Hubungi kami dan konsultasikan kebutuhan Anda, sekarang juga!

pexels-photo-3182812-1024x683_11zon
5/5 - (1 vote)

Share

Chat Us