7 Metode Testing Software untuk Developer dan QA | IDstar

7 Metode Testing Software Penting untuk Developer dan QA

7 Metode Software Tester untuk Developer dan QA

IDstar – Dalam era digital saat ini, pengujian perangkat lunak menjadi salah satu kunci sukses bagi bisnis, terutama dalam industri perbankan yang sangat bergantung pada stabilitas, keamanan, dan efisiensi sistem.

Berdasarkan laporan dari Statista, pasar global untuk software testing diperkirakan akan mencapai $60 miliar pada tahun 2026, menunjukkan betapa pentingnya proses pengujian ini bagi berbagai sektor industri, termasuk perbankan.

Di samping itu, laporan dari World Quality Report mengungkapkan bahwa 40% perusahaan telah menggunakan automated testing untuk mempercepat siklus pengembangan produk mereka.

Artikel ini akan membahas secara komplit tentang metode testing untuk software yang biasanya dilakukan oleh para developer maupun QA. Pembahasan akan dilengkapi dengan contoh penerapan yang kali ini akan kami sajikan di industri perbankan.

Metode Testing Software Lengkap dengan Contoh dan Penerapannya

Untuk memastikan bahwa perangkat lunak Anda berfungsi dengan baik, aman, dan efisien, berikut adalah 7 metode testing software yang harus diketahui oleh developer dan QA, khususnya dalam konteks industri perbankan.

1. Manual Testing

Manual Testing melibatkan pengujian perangkat lunak secara langsung oleh tester tanpa menggunakan alat otomatisasi. Tester melakukan eksplorasi aplikasi dan memastikan fitur bekerja sesuai dengan kebutuhan pengguna, dengan memeriksa secara manual tiap-tiap elemen antarmuka, proses transaksi, dan hasil keluaran yang dihasilkan sistem.

Kali ini, kita akan menggunakan industri perbankan sebagai contoh. Misanya, pada aplikasi mobile banking, manual testing digunakan untuk memeriksa apakah nasabah dapat melakukan berbagai transaksi, seperti transfer dana atau pembayaran tagihan, dengan lancar.

Penguji dapat menjalankan setiap skenario secara manual, seperti simulasi login dengan berbagai akun, pembayaran ke berbagai nomor rekening, atau mengirim permintaan kredit, dan memastikan semuanya berjalan tanpa hambatan.

Manual testing sangat penting untuk pengujian yang memerlukan pemahaman mendalam tentang pengalaman pengguna, terutama pada pengujian user interface (UI) dan grafic user interface (GUI).

Testing ini juga berguna untuk pengujian yang membutuhkan kreativitas atau eksplorasi yang tidak dapat dilakukan oleh skrip otomatisasi.

Baca juga: Manual Testing Vs Automation Testing, Mana Lebih Baik?

2. Automated Testing

Automated Testing melibatkan penggunaan tool atau skrip untuk menjalankan testingan secara otomatis, biasanya untuk pengujian yang berulang dan membutuhkan efisiensi tinggi. Automated testing sangat bermanfaat untuk regression testing, di mana perubahan baru pada sistem dapat memengaruhi fitur-fitur yang sudah ada.

Misalnya, bank besar menggunakan tools otomatisasi seperti Selenium untuk memverifikasi bahwa pembaruan pada sistem transaksi tidak memengaruhi fitur login atau transfer dana yang sudah ada.

Skrip otomatisasi dibuat untuk menjalankan skenario login, melakukan transaksi antar rekening, dan memverifikasi bahwa saldo diperbarui sesuai dengan hasil transaksi.

Automated testing mampu menjalankan pengujian dengan cepat dan efisien, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan memungkinkan pengujian dilakukan berulang kali dalam waktu singkat.

Ini sangat penting untuk sistem perbankan yang mengalami perubahan dan pembaruan sistem secara berkala.

3. Unit Testing

Unit Testing adalah metode testing pada bagian terkecil dari kode aplikasi, yang disebut sebagai unit. Biasanya dilakukan oleh developer untuk memvalidasi fungsi atau metode individu sebelum digabungkan dengan bagian lain dari aplikasi.

Misalnya, Pada aplikasi perbankan, developer mungkin melakukan unit testing untuk memeriksa fungsi validasi OTP (One-Time Password) yang digunakan untuk keamanan transaksi.

Setiap kali nasabah melakukan transfer besar, mereka harus memasukkan OTP yang dikirim ke ponsel mereka. Testingan ini memeriksa apakah OTP yang diterima sesuai dengan yang dihasilkan oleh sistem dan apakah proses verifikasinya berjalan lancar.

Unit testing membantu developer menemukan bug lebih awal dalam siklus developer, menghemat waktu dan biaya. Dengan memeriksa setiap unit kode secara terpisah, pengembang dapat memastikan bahwa setiap bagian berfungsi sebelum diintegrasikan dengan bagian lain dari sistem.

4. Integration Testing

Integration Testing adalah pengujian yang memastikan bahwa beberapa komponen atau modul software bekerja dengan baik secara bersamaan. Setelah masing-masing modul diuji secara individual melalui unit testing, integration testing memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik ketika digabungkan.

Misalnya, Sistem perbankan yang mengintegrasikan layanan transfer antar bank dengan gateway pembayaran pihak ketiga perlu diuji untuk memastikan bahwa transfer antar bank dapat dilakukan tanpa kesalahan.

Misalnya, ketika nasabah bank melakukan transfer ke bank lain melalui aplikasi mobile, integration testing memastikan bahwa proses komunikasi antara bank asal dan bank penerima berlangsung mulus dan aman.

Integration testing penting untuk mengidentifikasi masalah yang hanya muncul ketika modul-modul yang berbeda berinteraksi, seperti masalah kompatibilitas data atau kegagalan sistem komunikasi.

Baca juga: Apa Itu Testing as a Services?

5. Functional Testing

Functional Testing memeriksa apakah semua fungsi perangkat lunak bekerja sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. testing ini mencakup pengujian seluruh alur kerja, fitur, dan komponen untuk memastikan aplikasi memenuhi persyaratan bisnis.

Misalnya, Functional testing pada aplikasi mobile banking melibatkan pengujian proses transfer dana, pembayaran tagihan, cek saldo, dan pengajuan kredit. Penguji akan mengikuti skenario pengguna umum untuk memastikan bahwa setiap langkah transaksi berjalan sesuai spesifikasi yang diharapkan, dan bahwa setiap respons sistem tepat.

Functional testing membantu menghindari malfungsi yang dapat menyebabkan ketidakpuasan user, seperti kesalahan dalam perhitungan saldo, kegagalan transfer dana, atau keterlambatan dalam proses transaksi.

6. Performance Testing

Performance Testing berfokus pada evaluasi kecepatan, stabilitas, dan kemampuan aplikasi dalam menangani beban tertentu. Tes ini penting untuk memastikan bahwa aplikasi dapat beroperasi dengan lancar di bawah kondisi penggunaan yang berat atau volume transaksi yang besar.

Contohnya sebuah bank melakukan load testing untuk memeriksa apakah aplikasi mobile banking dapat menangani lonjakan pengguna selama periode pembayaran gaji.

Dalam pengujian ini, aplikasi diuji untuk memproses ribuan transaksi sekaligus dan memastikan bahwa tidak ada keterlambatan atau kegagalan sistem.

Performance testing membantu mengidentifikasi potensi bottleneck dalam aplikasi, seperti kecepatan transaksi yang lambat atau kegagalan server saat menangani volume pengguna yang besar. Ini sangat penting dalam industri perbankan yang sering mengalami lonjakan aktivitas pada waktu-waktu tertentu.

7. Security Testing

Security Testing, yakni metode testing yang memastikan bahwa aplikasi terlindungi dari ancaman keamanan eksternal, seperti peretasan, pencurian data, atau kerentanan sistem. Ini sangat penting dalam aplikasi yang menangani data sensitif seperti perbankan.

Sebuah bank melakukan security testing untuk mendeteksi potensi kerentanan seperti SQL injection atau phishing attacks yang dapat mengakibatkan pencurian data nasabah.

Pengujian ini melibatkan simulasi serangan untuk mengevaluasi apakah sistem mampu menahan upaya peretasan dan melindungi data nasabah.

Dengan security testing, aplikasi perbankan dapat memastikan bahwa data pengguna tetap aman dan terhindar dari ancaman. Ini juga membantu mencegah potensi kerugian finansial atau kerusakan reputasi yang disebabkan oleh kebocoran data atau serangan siber.

Kesimpulan

Setiap metode testing software yang dibahas di atas memainkan peran penting dalam memastikan kualitas, keamanan, dan performa aplikasi Anda. Dalam industri perbankan, di mana keamanan dan keandalan adalah segalanya, memiliki sistem yang solid dan aman merupakan prioritas utama.

Untuk meningkatkan efisiensi pengujian, automated testing menjadi solusi ideal. IDStar menyediakan solusi testing automation yang dirancang khusus untuk kebutuhan bisnis perbankan.

Dengan menggunakan automated testing, Anda dapat mempercepat proses pengujian dan memastikan kualitas terbaik tanpa mengorbankan efisiensi waktu.

Hubungi kami sekarang untuk solusi testing automation yang siap membantu Anda meningkatkan keamanan dan performa aplikasi perbankan Anda.

Yuk, cari tahu bagaimana IDStar dapat membantu bisnis Anda.

Hubungi kami dan konsultasikan kebutuhan Anda, sekarang juga!

contact us
Rate this post

Share

Chat Us